Show simple item record

dc.contributor.authorZAQI, MUHAMMAD
dc.date.accessioned2018-07-16T12:36:36Z
dc.date.available2018-07-16T12:36:36Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/8801
dc.description.abstractPondok Modern Badii’usy Syamsi Pucanganom Kebonsari Madiun adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki program tahfidz al-Qur’an. Dalam pelaksanaan pendidikannya, pondok ini tidak hanya melakukan kegiatan menghafal al-Qur’an semata; namun para santri juga harus mengikuti kegiatan lain, seperti Muhadoroh, Kepanduan (kepramukaan), kesenian, olahraga dan lain sebagainya. Namun masalahnya kemudian adalah dengan banyaknya kegiatan tersebut yang harus diikuti oleh santri, membuat santri sulit untuk meningkatkan hafalan dan membagi waktu sedangkan mereka dituntut menyetorkan hafalannya. Masalah-masalah di atas merupakan tantangan bagi guru dalam menemukan manajemen pembelajaran yang tepat bagi santri. Dalam proses pembelajaran tahfidz al-Qur’an, diperlukan manajemen yang tepat dan relevan sehingga dapat mengatasi masalah-masalah di atas. Fokus penelitan ini yaitu manajemen pembelajaran tahfidz al-Qur’an di Pondok Modern Badii’usy Syamsi Pucanganom Kebonsari Madiun. Adapun pertanyaan penelitan ini adalah bagaimana manajemen pembelajaran tahfidz al-Qur’an di Pondok Modern Badii’u Syamsi Pucanganom Kebonsari Madiun ? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu kredibilitas / kepercayaan (credibility), Dependabilitas / Ketergantungan (dependability), Konfirmabilitas / kepastian (confirmability). Hasil penenlitian ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran tahfidz al-Qur’an diawali dengan guru mengumpulkan seluruh santri, memberikan motivasi, mengelompokkan santri, menentukan guru tahfidz, menyampaikan target-target hafalan. Disamping itu merumuskan tujuan pembelajaran, penentuan materi, penentuan alokasi waktu belajar. Pelaksanaannya dilakukan 3 kali dalam sehari, pembelajaran dilaksanakan di mushalla, depan rayon, depan kantor, di lapangan. Metode menghafal yang dugunakan santri metode takrir dan sima’an, sedangkan metode pembelajaran yang digunakan metode setoran dan muroja’ah. Evaluasi pembelajaran ada 3 model, yaitu : ujian mingguan, ujian per dua bulan sekali dan rapat guru pada akhir semester untuk mengevaluasi pembelajaran tahfidz al-Qur’an yang telah dilaksanakan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMANAJEMEN, PEMBELAJARAN, TAHFIDZ, AL-QUR'ANen_US
dc.titleMANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR'AN POINDOK MODERN BADII'USY SYAMSI PUCANGANOM KEBONSARI MADIUNen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record