dc.description.abstract | Perataan laba (income Smoothing) merupakan praktik yang umum
dilakukan oleh manajer untuk mengurangi perubahan naik turunnya (fluktuasi)
laba, yang diharapkan mempunyai pengaruh yang bennanfaat bagi evaluasi
kinerja manajemen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi praktik perataan laba (income smoothing practice) perusahaan
manutaktur yang go-public di Bursa Efek Jakarta. Faktor yang akan di uji adalah
Faktor besaran perusahaan Nihil Pasar Saham (NPS), Net Profit Margin (NPM),
Operating Profit Margin (OPM), Winner Losser Stock pada perusahaan
manufaktur.
Penentu praktik perataan laba (income smoothing practice) menggunakan
indek perataan laba (Income Smoothing Index). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 41 perusahaan manufaktur dari 166 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1998-2002. Hasil analisis
menunjukkan bahwa faktor besaran perusahaan Nilai Pasar Saham (NPS),
Winner Losser Stocks, secara signifikan mempengaruhi iancarnya praktik
perataan laba (income smoothing practice), sedangkan Net Profit Margin (NPM),
Operating Profit Margin (OPM) secara signifikan tidak mempengaruhi praktik
perataan laba (income smoothing practice).
Penelitian ini juga menganalisis hubungan return saham dan risiko saham
(Beta) antara perusahaan manufakiur yang melakukan praktik perataan laba
(income smoothing practice) dengan perusahaan manufaktur yang tidak
melakukan praktik perataan laba (income smoothing practice). Dimana hasilnya
menunjukkan bahwa tingkat return saham dan risiko saham (Beta) sangat
berpengaruh dalam praktik perataan laba (income smoothing practice) pada
perusahaan manufaktur karena ada perbedaan return saham dan risiko saham
(Beta) antara perusahaan manufaktur yang melakukan praktik perataan laba
(income smoothing practice) dengan perusahaan manufaktur yang tidak
melakukan praktik perataan laba (income smoothing practice), dengan hasil
tingkat signifikan yang lebih kecil dan" 5%. | en_US |