dc.description.abstract | Al Qur’an adalah kitab suci Agama Islam yang abadi, petunjuk bagi seluruh umat manusia. Barang siapa yang berkata dengannya (Al Qur’an), maka ia berbicara dengan benar, barang siapa yang mengamalkannya, maka ia akan mendapat pahala, barang siapa yang berpegang teguh padanya, maka ia telah berpegang pada tali agama yang kokoh, dan barang siapa yang berpaling darinya dan mencari petunjuk selainnya, maka ia sangatlah sesat
Akhlak adalah sistem nilai yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia di muka bumi. Adapun sistem nilai tersebut antara lain adalah ajaran Islam, dengan al Qur’an dan sunnah Rasul sebagai sumber nilainya, dan ijtihad sebagai metode berfikir Islam.
Menghafal Al Qur’an tentu banyak diinginkan bagi semua umat Islam, namun hanya sedikit saja yang bisa bertahan dan menyelesaikan hafalannya sampai 30 juz. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk menghafalkan Al Qur’an karena begitu banyak sekali penghalang-penghalang. Di Madrasah Tsanawiyah Sunan Pandanaran ini banyak siswa yang berhasil dalam menghafal Al Qur’an. Akan tetapi yang menjadi masalah disini, banyak mereka menghafal Al Qur’an tapi akhlak mereka belum sesuai. Bisa jadi karena kurangnya didikan akhlak atau mungkin dari mereka sendiri yang kurang peduli dengan akhlak.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan variabel menghafal al-qur’an mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap akhlak siswa. Karena menghafal al-qur’an adalah bagian dari pengamalan Agama Islam, sehingga seorang yang menghafalkan al-qur’an secara tidak langsung akan mempengaruhi akhlak atau prilaku seorang siswa. al- qur’an adalah kitab hidayah atau petunjuk bagi siapa saja yang membaca dan menghafalkannya. Berdasarkan hasil uji korelasi penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan ada hubungan positif signifikan antara menghafal al-qur’an terhadap akhlak siswa di MTs. Sunan Pandanaran Kabupaten Sleman Yogyakarta sebesar 65,2% artinya adalah hubungan antara kedua variabel linier atau searah, jadi jika variabel X tinggi maka variabel Y tinggi yang dalam ini jika variabel menghafal al-qur’an tinggi maka variabel akhlak siswa juga tinggi dan berlaku sebaliknya. Hasil ini didukung oleh nilai regresi antara variabel menghafal al-qur’an dengan akhlak siswa sebesar 42,5%, sedangkan 57,5% akhlak siswa dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dan yang belum terungkap dalam penelitian ini. | en_US |