REDESAIN KURSI SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING (Studi Kasus di SMAN 1 Ngaglik)
Abstract
Kursi sekolah merupakan fasilitas yang digunakan oleh para siswa ketika kegiatan belajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar bagi siswa yang duduk di kelas membutuhkan waktu lama antara 4-7 jam sehari. Posisi duduk yang statis untuk waktu yang lama akan menimbulkan rasa nyeri karena ketegangan pada punggung bagian belakang. Keluhan nyeri tersebut akan meningkat bila tinggi kursi terlalu pendek, duduk akan membungkuk karena lutut akan lebih tinggi dibanding posisi pantat. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap keinginan pelanggan akan kursi sekolah menengah atas dan penentuan kriteria desain kursi yang sesuai dengan keinginan siswa. Pada masalah ini peneliti menggunakan metode Kansei Engineering. Metode Kansei Engineering ditujukan guna memberi jaminan bahwa yang dihasilkan benar-benar memenuhi dan memuaskan kebutuhan para siswa. Dimana dari kata-kata Kansei (perasaan) dan pelanggan diidentifikasi ke beberapa faktor yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis faktor, faktor-faktor yang terhentuk yang kemudian dijadiakan pertimbangan untuk menentukan kriteria desain kursi. Kriteria desain kursi juga tidak terlepas dari asumsi-asumsi ergonomi, baik aspek antrophometri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah desain kursi yang dikembangkan memiliki karakteristik yaitu Kursi memiliki warna yang mencolok yakni cokelat, bahan sandaran dan alas yang empuk berupa busa, desain modern dan bahan kerangka kursi yang sangat awet berupa besi. dimensi kursi sesuai dengan antromometri anak SMA: tinggi kursi 45 cm, lebar kursi 40 cm, panjang kursi 50 cm, tinggi sandaran 56 cm, dan lebar sandaran 46.
Collections
- Industrial Engineering [2224]