AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI DARI EKSTRAK ETIL ASETAT RUMPUT GONG (ERIOCAULON CINEREUM R. BR.) PADA SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) DAN SEL NORMAL (SEL VERO) DENGAN METODE MTT ASSAY
Abstract
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan dan merupakan jenis kanker yang perkembangannya sangat pesat. Terapi kanker yang umum digunakan masih menimbulkan efek samping yang sering muncul pada pasien. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian lanjutan untuk memperoleh alternatif baru terapi anti kanker menggunakan bahan alam. Eriocaulon cinereum R.Br (rumput gong) terbukti mengandung flavanoid, terpenoid, steroid, fenol, yang biasa terdapat pada tanaman untuk mengatasi kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas sitotoksik ekstrak Etil asetat rumput gong pada sel kanker payudara (MCF-7). Fraksinasi dilakukan pada ektrak etil asetat menggunakan metode Vacuum Liquid Chromatography (VLC). Pelarut yang digunakan adalah diklorometan dan etil asetat. Pada pengujian terhadap sel MCF-7 digunakan metode MTT assay. Fraksi diklorometan memiliki aktivitas lebih rendah sebagai agen sitotoksik dengan nilai IC50 sebesar 443,527 µg/ml terhadap sel MCF-7 dan 413,042 µg/ml terhadap sel normal (Vero) sedangkan untuk fraksi etil asetat memiliki aktifitas lebih kuat sebagai agen sitotoksik dengan nilai IC50 sebesar 318,618 µg/ml terhadap MCF-7 dan 679,114 µg/ml terhadap sel normal (Vero). Uji fitokimia menunjukkan bahwa pada Fraksi diklorometan mengandung senyawa fenolik, steroid dan terpenoid. Sedangkan Fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid dan terpenoid. Senyawa-senyawa tersebut telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya memiliki aktivitas pada sel Kanker melalui mekanisme apoptosis maupun proliferasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan potensi yang cukup baik dari tanaman ini dalam membunuh sel kanker payudara. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih dalam untuk dapat menentukan senyawa yang bertanggungjawab sebagai anti kanker.
Collections
- Pharmacy [1444]