PERBANDINGAN PENINGKATAN DENYUT NADI SEBAGAI PENANDA CEMAS TERHADAP TINDAKAN ANESTESI DENGAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT LISAN DAN VISUAL BERNARASI PADA PASIEN SECTIO CAESAREA ELECTIVE
Abstract
Latar Belakang : Sectio caesarea (SC) adalah proses kelahiran yang dilakukan dengan cara melakukan insisi pada dinding abdomen (laparotomy) dan insisi pada dinding uterus (histerektomy) secara bersamaan. Pada saat operasi SC diperlukan tindakan pembiusan, baik berupa pembiusan lokal (spinal) maupun pembiusan umum yang bertujuan menghilangkan rasa sakit selama proses operasi berlangsung. Kegagalan pemberian informed consent mengenai prosedur anestesi dapat meningkatkan aktivasi respon stress sehingga terjadi peningkatan denyut nadi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian informasi melalui visual bernarasi lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien dibandingkan dengan informasi lisan yang ditinjau dari perubahan denyut nadi pada pasien SC elektif.
Metode : penelitian ini menggunakan metode randomized control trial parallel design.
Hasil dan Pembahasan : Hasil analisis bivariat menggunakan chi square menunjukkan bahwa pemberian informasi melalui media visual bernarasi lebih efektif dalam mencegah timbulnya cemas dibandingkan dengan media lisan yang ditinjau dari perubahan denyut nadi (p=0,003 OR=0,225 CI=0,078-0,649).
Kesimpulan : Pemberian informasi melalui media visual bernarasi lebih efektif dalam mencegah peningkatan denyut nadi akibat timbulnya cemas dibandingkan pemberian informasi melalui media lisan.
Kata Kunci :anestesi, informed consent, informasi visual bernarasi, informasi lisan, kecemasan, denyut nadi, sectio caesarea.
Collections
- Medical Education [2279]