UJI TOKSISITAS AKUT SEDIAAN LUMPUR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE OECD 425 PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR
Abstract
Sejak dahulu lumpur laut banyak digunakan dalam berbagai bidang, penggunaannya terus berkembang hingga kini banyak digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan berkhasiat sebagai obat. Hingga saat ini di Indonesia belum terdapat pengujian yang mengujikan ketoksikan dari lumpur laut. Organization for Economic Cooperation & Development (OECD) merupakan salah satu organisasi yang sudah mengeluarkan prosedur standar pengujian toksisitas akut dengan metode terbarunya yaitu metode standar OECD 425. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tingkat ketoksikan dari lumpur laut dengan menggunaan metode OECD 425 serta untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan lumpur laut terhadap gambaran histopatologi hati dan ginjal tikus betina galur Wistar. Pada penelitian ini digunakan lumpur laut sebagai sampel untuk mengetahui nilai LD50 dan pengaruh pemberian larutan tersebut pada hewan uji. Hewan uji yang digunakan berupa tikus betina galur Wistar sebanyak 15 ekor yang telah diaklimatisasi. Pengujian diawali limit test dengan dosis 2000 mg/kg BB, kemudian dilanjutkan main test dengan dosis awal 175 mg/kg BB up and down sesuai algoritma pada OECD 425. Setelah 14 hari tikus dibedah organ hati dan ginjal diuji histopatologi. Analisis hasil yang diperoleh berupa data kualitatif yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada hasil uji histopatologi organ hati berupa degenerasi melemak, dan perubahan pada organ ginjal dalam batas normal. Secara keseluruhan pengamatan gejala klinis, makroskopis dan mikroskopis tidak menunjukan adanya toksisitas, serta data kuantitatif yang menunjukkan hasil bahwa berat badan normal, berat organ normal dan LD50 sediaan lumpur laut lebih dari 2000 mg/kgBB.
Collections
- Pharmacy [1444]