dc.description.abstract | Latar belakang penelitian ini berawal dari melihat realitas pendidik dan
peserta didik di Indonesia yang selalu mengutamakan pendidikan umum dan sering
menafikan pendidikan Al-Qur’an. Ini merupakan suatu masalah yang serius jika
dibiarkan akan dapat mewarisi geneasi bangsa yang jauh dari kitab sucinya. Cara
yang baik untuk menanggulangi hal ini yaitu dengan memberikan wadah berupakan
Pondok Tahfizh Al-Qur’an, di mana peserta didik tidak hanya belajar pendidikan
umum tetapi juga dapat belajar Al-Qur’an dan menghafalnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif diskriptip dengan
metode penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini mencoba mengetahui metode yang
dilakukan dalam pembelajaran tahfizh Al-Qur’an melalui studi komparasi. Subjek
kajian diarahkan pada santri dan ustadz Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an
SahabatQu Depok Sleman dan Pondok Pesantren Tahfizh Hamalatul Qur’an
Bantul. Analisis data yang dilakukan dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi dapat dapat disimpulkan ada bermacam metode yang digunakan pada
Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an SahabatQu Depok Sleman dan Pondok
Pesantren Tahfizh Hamalatul Qur’an Bantul serta persamaan dan perbedaannya.
Metode pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an yang digunakan di Pondok
Tahfizh Hamalatul Qur’an Bantul yaitu metode tahsin, metode punishment, metode
reward, metode lajnah, metode penekanan, metode mengenali ayat, metode
mengulang-ulang ayat, metode memahami arti ayat, metode melihat ayat tanpa
dibaca, metode ayat per ayat, metode awal-akhir ayat, metode mushaf standar,
metode manajemen waktu, metode shalat sunnah, metode halaqah berkala, metode
muraja’ah berkala, metode kitabah, metode membagi ayat beberapa bagian, metode
menghubungkan ayat dengan benda sekitar, metode menghafal bersama teman.
Begitu juga metode yang digunakan pada Pondok Tahfizhul Qur’an SahabatQu
Depok Sleman. Perbedaannya hanya pada metode punishment, metode reward,
metode lajnah, metode penekanan, metode manajemen waktu, metode kitabah,
metode menghubungkan ayat dengan benda sekitar, metode one day one ayat. Dari
perbedaan tersebut yang masih berlaku di Pondok Tahfizhul Qur’an SahabatQu
Depok Sleman metode one day one ayat, sedangkan metode yang lain hanya
berlaku tidak mendalam. | en_US |