Show simple item record

dc.contributor.authorDewangga, Aditya Wahyu, 09511128
dc.date.accessioned2018-05-22T16:16:22Z
dc.date.available2018-05-22T16:16:22Z
dc.date.issued2014-11
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7474
dc.description.abstractWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berada di dalam kawasan cincin api dunia yang didalamnya terdapat pertemuan 4 pelat tektonik aktif yaitu pelat Eurasia, Australia, Filipina, dan Pasifik. Dilihat dari letaknya bencana gempa bumi merupakan ancaman bencana yang tinggi bagi sebagian besar wilayah Indonesia. Oleh sebab itu membangun rumah dan infrastruktur lain yang aman terhadap gempa di wilayah Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Di Indonesia ratarata rumah yang runtuh karena bencana gempa diakibatkan oleh rumah tersebut dibangun secara konvensional, dan belum mengaplikasikan konsep desain bangunan tahan gempa. Pada umumnya rumah di Indonesia menggunakan dinding batako dan bata merah. Beton pracetak merupakan beton fabrikasi hasil dari inovasi yang diperlukan saat ini untuk menjaga mutu dan kualitas yang seragam dari beton bertulang karena beton pracetak adalah beton yang dibuat di pabrik yang selanjutnya diangkat dan dipasangkan pada tempat yang telah direncanakan. Beton pracetak dibuat setiap komponen agar lebih ringan serta memudahkan mobilisasi ke tempat tujuan pemasangan. Komponen-komponen tersebut dirangkai membentuk suatu kerangka yang kokoh, agar kuat dan dapat menghemat biaya serta waktu yang diperlukan. Pada penelitian ini merangkai beberapa komponen pracetak menjadi portal ukuran 1300x1230 mm dan dibuat sebanyak 3 benda uji, yaitu benda uji 1 berupa portal beton pracetak terbuka, benda uji 2 berupa portal beton pracetak berdinding batako UII, serta benda uji 3 berupa portal beton pracetak berdinding bata merah. Ketiga benda uji tersebut diuji dengan dipasang gaya lateral sebagai representasi beban gempa dan gaya vertikal sebagai representasi beban gravitasi. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan beban maksimum dan lendutan maksimum yang terjadi pada setiap benda uji serta menguji kinerja strukturnya. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil benda uji 1 beban maksimum vertikal sebesar 20,41 kN sedangkan pada beban maksimum lateral sebesar 11,39 kN. Pada benda uji 2 beban maksimum lateral sebsar 50,06 kN. Serta untuk benda uji 3 beban maksimum lateral terjadi sebesar 34,6 kN. Dari hubungan beban-lendutan juga diperoleh tingkat daktilitas struktur dari semua benda uji termasuk dalam kategori daktilitas penuh. Kerusakan yang terjadi pada benda uji sebagian besar pada beton sambungan antar komponen dan pola retak benda uji termasuk ke dalam kategori shear modes untuk benda uji 2 dan sliding modes pada benda uji 3. Kemudian dari pengamatan pada saat pengujian kinerja portal beton pracetak tanpa diisi dinding relatif lemah di bagian sambungan, sehingga perlu dinding pengisi guna dapat meningkatkan kekuatan struktur portal beton pracetak dalam menerima beban lateral.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkomponen pracetaken_US
dc.subjectportalen_US
dc.subjectdindingen_US
dc.subjectkinerjaen_US
dc.subjectgempaen_US
dc.titleKinerja Komponen Struktur Pracetak Pada Rumah Sederhana Tahan Gempa Dengan Variasi Dinding Pengisien_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record