Kinerja Komponen Struktur Pracetak Pada Rumah Sederhana Tahan Gempa Dengan Variasi Dinding Pengisi
Abstract
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berada di dalam kawasan cincin api dunia
yang didalamnya terdapat pertemuan 4 pelat tektonik aktif yaitu pelat Eurasia, Australia, Filipina,
dan Pasifik. Dilihat dari letaknya bencana gempa bumi merupakan ancaman bencana yang tinggi
bagi sebagian besar wilayah Indonesia. Oleh sebab itu membangun rumah dan infrastruktur lain
yang aman terhadap gempa di wilayah Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Di Indonesia ratarata
rumah yang runtuh karena bencana gempa diakibatkan oleh rumah tersebut dibangun secara
konvensional, dan belum mengaplikasikan konsep desain bangunan tahan gempa. Pada umumnya
rumah di Indonesia menggunakan dinding batako dan bata merah.
Beton pracetak merupakan beton fabrikasi hasil dari inovasi yang diperlukan saat ini untuk
menjaga mutu dan kualitas yang seragam dari beton bertulang karena beton pracetak adalah beton
yang dibuat di pabrik yang selanjutnya diangkat dan dipasangkan pada tempat yang telah
direncanakan. Beton pracetak dibuat setiap komponen agar lebih ringan serta memudahkan
mobilisasi ke tempat tujuan pemasangan. Komponen-komponen tersebut dirangkai membentuk
suatu kerangka yang kokoh, agar kuat dan dapat menghemat biaya serta waktu yang diperlukan.
Pada penelitian ini merangkai beberapa komponen pracetak menjadi portal ukuran 1300x1230 mm
dan dibuat sebanyak 3 benda uji, yaitu benda uji 1 berupa portal beton pracetak terbuka, benda uji
2 berupa portal beton pracetak berdinding batako UII, serta benda uji 3 berupa portal beton
pracetak berdinding bata merah. Ketiga benda uji tersebut diuji dengan dipasang gaya lateral
sebagai representasi beban gempa dan gaya vertikal sebagai representasi beban gravitasi.
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan beban maksimum dan lendutan maksimum yang terjadi
pada setiap benda uji serta menguji kinerja strukturnya.
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil benda uji 1 beban maksimum vertikal
sebesar 20,41 kN sedangkan pada beban maksimum lateral sebesar 11,39 kN. Pada benda uji 2
beban maksimum lateral sebsar 50,06 kN. Serta untuk benda uji 3 beban maksimum lateral terjadi
sebesar 34,6 kN. Dari hubungan beban-lendutan juga diperoleh tingkat daktilitas struktur dari
semua benda uji termasuk dalam kategori daktilitas penuh. Kerusakan yang terjadi pada benda uji
sebagian besar pada beton sambungan antar komponen dan pola retak benda uji termasuk ke dalam
kategori shear modes untuk benda uji 2 dan sliding modes pada benda uji 3. Kemudian dari
pengamatan pada saat pengujian kinerja portal beton pracetak tanpa diisi dinding relatif lemah di
bagian sambungan, sehingga perlu dinding pengisi guna dapat meningkatkan kekuatan struktur
portal beton pracetak dalam menerima beban lateral.
Collections
- New Submissions [126]