PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN KADER POSBINDU TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK DI PUSKESMAS GODEAN 2 DAN PUSKESMAS GAMPING 2
Abstract
Gagal ginjal kronik terjadi akibat menurunnya fungsi ginjal yang berlangsung lama, bertahap dan sifatnya progresif. WHO memperkirakan prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia akan meningkat setiap tahunnya. Ketidaktahuan masyarakat tentang pencegahan dan deteksi dini gagal ginjal kronik membuat jumlah penderita gagal ginjal meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader posbindu tentang gagal ginjal kronik sebelum dan setelah edukasi; serta mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan kader posbindu tentang gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu melalui pendekatan one group pre-post test design yang menggunakan dua jenis metode edukasi yaitu metode edukasi I dan metode edukasi II. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh pada kader posbindu di Puskesmas Godean 2 dan Puskesmas Gamping 2. Alat pengambilan data menggunakan Kuesioner Gagal Ginjal yang telah terkembangkan dan tervalidasi dari penelitian sebelumnya. Tingkat pengetahuan gagal ginjal kronik pada kader posbindu sebelum edukasi sebesar 29,59% untuk kategori pengetahuan sangat rendah dan rendah, serta setelah edukasi terjadi peningkatan pengetahuan gagal ginjal kronik pada kader posbindu yang ditandai dengan menurunnya persentase jumlah responden menjadi 18,88%. Pemberian edukasi dengan metode edukasi I dan II tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan pengetahuan gagal ginjal kronik pada kader posbindu.
Collections
- Psychology [2173]