Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Hasan Sidiq K, S.Si, M.Si.
dc.contributor.authorMuhamad Ulinnuha, 14611056
dc.date.accessioned2018-05-21T09:13:08Z
dc.date.available2018-05-21T09:13:08Z
dc.date.issued2018-03-31
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7427
dc.description.abstractPenyakit kardiovaskuler masih merupakan ancaman paling serius pada kehidupan. Salah satu Penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi adalah penyakit infark miokard akut. Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Di Indonesia terdiagnosis penyakit infark miokard akut semakin meningkat. Prevalensi infark miokard akut dengan ST-elevasi saat ini meningkat dari 25% ke 40%. Dalam penelitian ingin mengetahui karakteristik pasien, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasien penyakit infark miokard akut dinyatakan membaik dan mencari metode terbaik untuk memprediksi tingkat penyakit infark miokard akut sehingga dikatakan membaik . Metode analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi hazard. Terdapat dua jenis model hazard yang dapat digunakan dalam analisis ini, yakni model hazard multiplikatif atau sering disebut model regresi Cox Proportional Hazard dan model hazard aditif atau model Lin dan Ying. Data diperoleh dari data rekam medik pasien Infark Miokard Akut dikatakn membaik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 dan 2014. variabel independen terdiri dari jenis kelamin, usia, diagnosis utama, onset, jumlah diagnosis sekunder, vas dan durasi nyeri sedangkan variabel dependennya adalah lama rawat inap dan status dengan diagnosis infark miokard akut yang tercatat dalam rekam medik. Karakteristik pasien Infark Miokard Akut RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dirawat dirumah sakit, mayoritas pasien infark miokard akut berjenis kelamin laki-laki, rata-rata usia pasien berusia 59.91 tahun, untuk diagnosis utama paling tinggi STEMI sebanyak 62 pasien, pada onset dialami pasien paling tinggi >24 jam sebanyak 26 pasien, rata-rata jumlah penyakit sekunder atau penyakit penyerta yang dialami pasien sebanyak 1.68 penyakit, tingkatan nyeri pada pasien (VAS) memiliki rata-rata 1.747, sedangkan durasi nyeri paling tinggi yang dirasakan pasien selama 1 hari sebanyak 27 pasien dan lama pasien menjalani rawat inap (LOS) memiliki rata-rata 6.627 hari. Diperoleh variabel yang signifikan berdasarkan metode Regresi Cox Proportional hazard adalah jumlah penyakit sekunder dan durasi nyeri sedangkan metode Lin dan Ying adalah jumlah penyakit sekunder. Metode terbaik yang diperoleh dalam penelitian ini adalah metode Regresi Cox Proportional hazard karena mempunyai nilai RMSE lebih kecil dibandingkan metode Lin dan Ying.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectInfark miokard akuten_US
dc.subjectSurvivalen_US
dc.subjectLin dan Yingen_US
dc.subjectRegresi Cox Proportional Hazarden_US
dc.titlePERBANDINGAN REGRESI HAZARD MENGGUNAKAN METODE COX PROPORTIONAL HAZARD DAN LIN DAN YINGen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record