Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan dan Persimpangan Bersinyal Jalan Raya Kaligawe Semarang dengan Perubahan Geometrik untuk 5 Tahun ke Depan
View/ Open
Date
2006-05Author
Fuananda, Bramuda, 00511012
Putra, Franky Yunika, 00511393
Metadata
Show full item recordAbstract
Ruas jalan kaligawe Semarang merupakan satu-satunya jalan arteri yang menghubungkan lintas kota besar di Jawa Tengah antara kota Semarang dan kota
Demak, yang memiliki permasalahan lalu lintas yang cukup kompleks. Hal ini
disebabkan karena tingkat pelayanan jalan tersebut sudah tidak dapat
menampung arus lalu lintas yang lerjadi saat ini. Oleh karena itu, harus segera
dicari pemecahannya agar tidak menyebabkan dampak yang lebih berat pada
masa yang akan datang.
Penelitian tingkat pelayanan ruas jalan dan simpang bersinyal jalan
Kaligawe ini didasarkan pada anaiisis ruas jalan dan simpang bersinyal yang
saling memiliki keterkaitan dalam hal arus dan kapasitas jalannya. Pemecahan
permasalahan dalam penelitian ruas jalan Kaligawe ini mengedepankan pada
faktor tingkat peiayanan ruas jalan dengan perubahan geometrik jalan yaitu
dengan penambahan jumlah lajur menjadi 6/2D dan penambahan lebar pendekat
pada simpang. Cara perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode MKJl 1997.
Berdasarkan anaiisis volume arus lalu lintas total dua arah pada ruas
jalan Kaligawe didapatkan nilai arus total (Q) sebasar 4087 smp/jam, nilai
kapasitas (C) sebesar 2835 smp/jam. sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan
(DS) yaitu 1,44. alternatif pemecahan masalah pada ruas jalan ini adalah dengan
penambahan jumlah lajur menjadi 6/2D, sehingga didapatkan nilai arus total (Q)
sebesar 2127 smp/jam untuk arah barat dan 1959 smp/jam untuk arah timur,
dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,46 untuk arah barat dan 0,43 untuk
arah timur. Sedangkan hasil anaiisis simpang bersinyal jalan Kaligawe nilai
derajat kejenuhan untuk pendekat utara adah sebesar 0,91, pendekat timur
sebesar 0,91, dan pendekat barat sebesar 0,91. Nilai DS pada simpang bersinyal
dengan kondisi aktual sudah melebihi angka layak yaitu 0,85. altrematif
pemecahan masalah pada simpang jalan ini adalah dengan penambahan lebar
pendekat menjadi 10,8 muntuk dengan timur dan utara, sedangkan untuk lengan
barat menjadi 14,4 m, sehingga didapatkan nilai DS untuk pendekat utara
sebesar 0,66, pendekat timur sebesar 0,66, dan pendekat barat sebesar 0,66.
Dengan demikian penambahan lebar pendekat dapat dipakai sebagai alternatif
pemecahan permasalahan lalu lintas yang terkait dengan tingkat kinerja simpang
jalan tersebut.
Nilai DS pada jalan Kaligawe bertambah seiring berjalannya waktu.
Dengan menerapkan kedua alternatif pemecahan permasalahan di atas,
perhitungan prediksi 5 tahun ke depan sampai tahun 2010 menghasilkan nilai DS
yang masih aman. Ruas jalan sebesar 0,60 untuk arah barat dan 0,55 untuk arah
timur. Nilai DS simpang pada tahun 2010 adalah 0,78 untuk masing-masing
lengan. Angka angka tersebut masih di bawah batas normal untuk ruas dan
simpang. Maka kedua alternatif di atas dapat digunakan sebagai pemecahan
permasalahan pada jalan Kaligawe Semarang sampai tahun 2010.
Collections
- Civil Engineering [4192]