Show simple item record

dc.contributor.advisorlr. Subarkah,MT
dc.contributor.advisorlr. H. Bachnas, MSc
dc.contributor.authorSugiarto, Irwan, 95310272
dc.contributor.authorNugroho, Sandhi, 95310041
dc.date.accessioned2018-05-18T10:58:55Z
dc.date.available2018-05-18T10:58:55Z
dc.date.issued2000-06-29
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7393
dc.description.abstractPertumbuhan lalu lintas yang terus meningkat menimbulkan tuntutan prasarana transportasi yang meningkat pula. Ketersediaan bahan material untuk konstruksi lapis perkerasan harus dapat mencukupi kebutuhan dan memenuhi persyaratan demi kelangsungan pembangunan prasarana transportasi. Dalam penelitian ini dicoba memanfaatkan bahan material berupa batu kapur (bedhes) asal Gunung Kidul pada campuran beton aspal sebagai bahan alternatif untuk konstruksi beton aspal yang lebih ekonomis tetapi masih memenuhi persyaratan yang dipergunakan. Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 4,5%, 5.0%, 5,5%, 6,0%, 6,5% dan variasi campuran agregat antara batu pecah (Bp) dan batu kapur (Bk) adalah Bp:Bk-100%-0%, Bp:Bk-0%:100%, Bp:Bk=33,33%, 66,67%, Bp:Bk=66,67%, 33,33%, dan Bp:Bk=50%:50%. Benda uji yang telah dibuat kemudian dites dengan alat Marshall untuk mengetahui nilai stabilitas dan flownya. Selanjunya dilakukan analisis stabilitas, kelelehan dan analisis kerapatan rongga. Untuk mengetahui pecahnya agregat dalam campuran dilakukan tes ekstraksi. Di samping itu, benda uji yang optimum juga diteliti secara Immersion Test. Faktor yang berpengaruh terhadap nilai stabilitas, nilai flow dan Marshall Quotient adalah tekstur permukaan dari batu kapur yang relatif lebih halus daripada batu pecah yang dapat menurunkan interlocking pada campuran beton aspal. Nilai VITM dan VFWA dipengaruhi oleh tingkat degradasi batu pecah yang lebih tinggi bila dibanding batu kapur sehingga dapat mengisi rongga dalam campuran. Berat jenis yang berbeda antara batu kapur dan batu pecah berpengaruh pada nilai densiti-nya. Benda uji yang optimum diambil dari variasi campuran agregat Bp:Bk= 33,33%:66,67% dengan kadar aspal optimum 6,25% karena variasi tersebut mengandung batu kapur terbanyak dalam campuran beton aspal yang memenuhi persyaratan Bina Marga 1987.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.titleAnalisis Penggunaan Agregat Batu Kapur Asal Gunung Kidul pada Campuran Beton Aspal Untuk Lalu Lintas Sedangid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record