Show simple item record

dc.contributor.authorPrima, Andi, 99511313
dc.contributor.authorAprilianor, Fauzan, 99511335
dc.date.accessioned2018-05-16T15:59:11Z
dc.date.available2018-05-16T15:59:11Z
dc.date.issued2004-05-08
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7377
dc.description.abstractMengingat hampir semua bangunan itu dibuat diatas atau dibawah permukaan tanah, maka harus dibuat fondasi yang dapat memikul beban bangunan untuk kemudian meneruskannya ketanah. Syarat dari suatu desain fondasi adalah tidak bofeh terjadi kegagalan daya dukung tanah (hearing failure) dan tidak boleh terjadi penurunan berlebihan (excessive settlement). Oleh karena itu berbagai cara perbaikan kondisi tanah sering dilakukan, diantaranya adalah stabilisasi kimia, salah satunya dengan stabilisasi kapur. Biasanya dilakukan dengan cara pencampuran kapur dan tanah yang kemudian dihamparkan, cara ini dilapangan sulit pelaksanaannya, sehingga diperlukan cara lain yang lebih praktis yakni dengan menggunakan kolom kapur. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap prosentase berat kering kapur pada lime column 0 %, 8 %, 12 %, 20 %, dan 100 %, untuk lime column dengan tinggi 30 cm (end bearing) yang mempunyai tahanan ujung terjadi peningkatan prosentase perubahan settlement sebesar 65,158 % untuk sampel yang diuji pada 0 jam dan 66,873 %untuk sampel yang diuji pada 48 jam. Untuk lime column dengan tinggi 20 cm (skin friction) terjadi peningkatan prosentase perubahan settlement sebesar 12,475 % untuk sampel yang diuji pada Ojam dan 57,962 % untuk sampel yang diuji pada 48 jam. Dari hasil diatas terlihat bahwa settlement pada lime column dengan tinggi 30 cm lebih kecil daripada settlement pada lime column dengan tinggi 20 cm, contohnya pengujian pada Ojam untuk prosentase kapur 100 %dengan tinggi kolom kapur 30 cm terjadi settlement sebesar 5,195 cm sedangkan pada tinggi kolom kapur 20 cm terjadi penurunan sebesar 13,050 cm, hal ini disebabkan oleh adanya tahanan ujung (end bearing pile) sehingga penurunan yang terjadi lebih kecil . Terjadi proses kimia antara kapur, air dan udara yang ada didalam tanah lempung pada sampel lime column, air dan udara yang merupakan coagulan dari kapur membantu proses penggumpalan (flocculation) yang terjadi pada lime column, serta terjadi reaksi pozzolanic akibat adanya curring time.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjecttime columnen_US
dc.titlePerubahan Hubungan Load-Displacement Tanah pada Penggunaan Lime Columnen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record