Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Ir. A. Djunaedi, MUP, Ph.D
dc.contributor.advisorSetya Winarno, ST, MT, PhD.
dc.contributor.authorALFIATI ZAHRAH AR, 12914010
dc.date.accessioned2018-05-04T11:12:43Z
dc.date.available2018-05-04T11:12:43Z
dc.date.issued2018-04-27
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/7268
dc.description.abstractPedoman pengurangan risiko bencana bagi penyandang disabilitas mempunyai peran penting dalam mitigasi bencana baik sebelum, ketika, maupun setelah terjadi bencana terutama di lingkungan sekolah. Di Indonesia aspek disabilitas belum diperhatikan secara serius, sehingga perlu dikaji lebih dalam dengan melibatkan seluruh pihak tidak terkecuali dengan penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan aspek disabilitas dalam kerangka kerja pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah serta menyusun model dan menguji coba kerangka kerja pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah berdasarkan pengarusutamaan disabilitas di Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pemodelan Konseptual melalui triangulasi dengan menggabungkan antara tindakan pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah dan pengarusutamaan disabilitas (disability mainstreaming), yang dilanjutkan dengan validasi I kepada ahli manajemen kebencanaan dan ahli disabilitas untuk menghasilkan model baru (Model II) yang kemudian diimplementasikan ke beberapa sekolah di Kabupaten Bantul sebagai validasi III. Dari hasil validasi kemudian akan didapatkan model akhir Kerangka Kerja Pengurangan Risiko Bencana di Lingkungan Sekolah Berbasis Pengarusutamaan Disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi awal dengan penambahan dan revisi pada indikator dan penilaian lokasi, struktur bangunan, sarana dan prasarana yang aman, mudah dijangkau, dapat digunakan oleh semua termasuk penyandang disabilitas serta aspek non struktural yang melibatkan penyandang disabilitas dalam proses pengurangan risiko bencana. Dengan model kerangka kerja berupa rencanarencana indikator dan penilaian aspek struktural yang memperhatikan aspek keamanan, keterjangkauan dan kemudahan penggunaan bagi penyandang disabilitas dan non struktural yang melibatkan seluruh stakeholder di lingkungan sekolah termasuk penyandang disabilitas dalam pengurangan risiko bencana mulai dari tahap kesiapsiagaan, response, evakuasi, dan emergency response. Hasil validasi menunjukkan bahwa SLB 1 Bantul merupakan sekolah yang sudah menerapkan kerangka kerja pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah berdasarkan pengarusutamaan disabilitas dengan nilai rata-rata cukup tinggi (77%). Sedangkan MI Ma’arif Giriloyo merupakan sekolah yang paling minim menerapkan kerangka kerja pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah berdasarkan pengarusutamaan disabilitas dengan nilai rata-rata sangat rendah (6%).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleMODEL KERANGKA KERJA PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI LINGKUNGAN SEKOLAH BERBASIS PENGARUSUTAMAAN DISABILITASen_US
dc.typeMaster Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record