Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Dwi Nur Ahsani, M.Sc
dc.contributor.authorMuliawan Canggih Arofahna, 14711055
dc.date.accessioned2018-04-20T15:15:35Z
dc.date.available2018-04-20T15:15:35Z
dc.date.issued2018-04-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6735
dc.description.abstractLatar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) akan menyebabkan berbagai komplikasi organ. Salah satu komplikasi DM adalah terjadinya ulkus diabetik. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki potensi dalam menyembuhkan luka pada pasien DM maupun non-DM. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai efek ekstrak daun pepaya terhadap ketebalan kolagen pada kondisi ulkus diabetik. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian salep ekstrak etanol daun pepaya terhadap ketebalan kolagen pada hewan model ulkus diabetik Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian berupa tikus galur Sprague dawley (n=24) diinduksi dengan STZ 30-70 mg/kgBB kemudian dibuat luka pada punggung. Luka dibuat dengan punch biopsy dan didiamkan selama 4 minggu sehingga menjadi ulkus diabetik. Subjek penelitian dibagi menjadi 6 kelompok berdasarkan kelompok perlakuan yaitu A (kontrol negative), B (salep ekstrak etanol daun pepaya 10%), C (salep ekstrak etanol daun pepaya 15%), D (salep ekstrak etanol daun pepaya 30%), E (vaselin album) dan F (kontrol positif dengan salep gentamicin). Pemberian perlakuan dilakukan selama 10 hari, setelah itu diameter luka akhir terbesar diukur dan dinalasisa dengan uji One Way Anova. Langkah selanjutnya yaitu membuat jaringan kulit menjadi preparat dengan posisi melintang dan dihitung ketebalan dan kepadatan kolagen dari masing-masing sampel. Perhitungan ketebalan kolagen menggunakan mikroskop CX41 yang terhubung optilab dengan perbesaran 100x. Data yang didapatkan dianalisa dengan uji One Way Anova. Hasil : Jumlah rata-rata diameter luka kelompok A, B, C, D, E dan F berturut-turut dalam centimetre adalah 2,40; 1,17; 1,17; 1,17; 3,60 dan 0,75 (p=0,01) Uji Post Hoc Bonferroni didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok A dan C. Jumlah rata-rata ketebalan kolagen tiap kelompok A: 69,062 ± 18,991; B: 68,114 ± 27,383; C: 56,026 ± 22,709; D: 67,964 ± 19,091; E: 63,975 ± 11,991; F: 68,313 ± 24,291 (p=0,912). Jumlah rata-rata kepadatan kolagen dalam centimetre kelompok A: 2; B: 2,17; C:2,33; D:2,14; E:2; dan F:0,33 (p=0,031). Simpulan : Pemberian salep ekstrak etanol daun pepaya tidak berpengaruh terhadap ketebalan kolagen, namun berpengaruh terhadap kepadatan dan diameter luka makroskopis hewan coba. Kata Kunci : diabetes mellitus, salep ekstrak etanol daun pepaya, diameter luka, ketebalan kolagen, kepadatan kolagenen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectdiabetes mellitusen_US
dc.subjectsalep ekstrak etanol daun pepayaen_US
dc.subjectdiameter lukaen_US
dc.subjectketebalan kolagenen_US
dc.subjectkepadatan kolagenen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA TERHADAP KETEBALAN DAN KEPADATAN KOLAGEN PADA ULKUS DIABETIK HEWAN MODELen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record