PENGARUH DURASI BILATERAL COMMON CAROTID ARTERY OCCLUSION TERHADAP JUMLAH NEUROGLIA STRIATUM Rattus norvegicus PASCA REPERFUSI 24 JAM
Abstract
INTISARI
Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular tertinggi didunia. Rat stroke model merupakan model percobaan inisiasi stroke dengan menggunakan tikus. Teknik tersebut menggunakan Bilateral Common Carotid Artery Occlision (BCCAO) sehingga menyebabkan kerusakan pada otak. Kerusakan otak dan reperfusi 24 jam dapat mempengaruhi jumlah neuroglia tikus.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh durasi Bilateral Common Carotid Artery Occlusion terhadap jumlah neuroglia striatum tikus (Rattus norvegicus) pasca reperfusi 24 jam.
Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental. Desain penelitian menggunakan posttest control group design. Sejumlah 20 preparat berasat dari 4 kelompok. Kelompok 1 merupakan kelompok sham operated, kelompok 2, 3, dan 4 merupakan kelompok dengan durasi BCCAO 5, 10 dan 20 menit dengan durasi reperfusi 24 jam. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan Post-Hoc Tamhane.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna jumlah neuroglia striatum antara kelompok sham operated terhadap kelompok durasi BCCAO 5, 10 dan 20 menit dengan nilai p=0,000 (Convidence Interval=95%). Antar kelompok durasi BCCAO tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh durasi Bilateral Common Carotid Artery Occlusion terhadap jumlah neuroglia striatum Rattus norvegicus pasca reperfusi 24 jam.
Collections
- Medical Education [2279]