Show simple item record

dc.contributor.advisorRifqi Abdurrazak,ST.,M.Eng.
dc.contributor.authorAchmat, Fachri, 10511091
dc.date.accessioned2018-04-19T12:46:06Z
dc.date.available2018-04-19T12:46:06Z
dc.date.issued2017-10-31
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/6615
dc.description.abstractPembangunan jalan tol Semarang-Solo terbagi menjadi 2 tahap yang terdiri dari tahap 1 ruas Semarang-Bawen dan tahap 2 ruas Bawen-Solo. Pembangunan jalan tol ruas Semarang-Bawen khususnya ruas Semarang-Bawen seksi VI melewati daerah lembah dan perbukitan, untuk mendapatkan trase jalan yang aman dan senyaman mungkin bagi pengendara yang akan melewati jalan yang direncanakan. Maka pada trase jalan tol yang akan melintasi daerah lembah dibangun struktur jembatan atau tanah timbunan sedangkan pada daerah perbukitan maka dilakukan pemotongan lereng.untuk trase jalan Pada daerah Sta.2+450 dibutuhkan tinggi timbunan ± 10 meter dari muka tanah asli. Secara geoteknik tanah di daerah tersebut berjenis clayshale. Jenis tanah clayshale bila terekspos dan kontak dengan air serta kontak langsung dengan sinar matahari, tanah akan berubah menjadi tanah lunak yang menyebabkan terjadi penurunan tegangan geser tanah yang cukup signifikan. Analisis stabilitas lereng menggunakan parameter data sekunder yang diambil dari PT. Global Profex Synergi dan disimulasikan dengan menggunakan program Plaxis versi 8.2. untuk perencanaan perkuatan pada lereng digunakan perkuatan geotekstil woven UW-250 produksi PT. Teknindo Geosistem Unggul. Nilai angka aman yang di dapatkan pada program Plaxis 8.2 untuk lereng asli akibat beban sendiri sebesar 2,694 dengan beban kendaraan sebesar 2,589 dan dengan beban gempa sebesar 1,303 sedangkan lereng asli dengan perkuatan geotekstil akibat beban sendiri sebesar 2,695 dengan beban kendaraan sebesar 2,584 dan dengan beban gempa sebesar 1,488 namun kondisi lereng belum aman karena angka aman kurang dari 1,5, karena itu di perlukan dimensi lereng yang mengakibatkan angka aman meningkat walaupun parameternya sama. Nilai angka aman pada lereng geometri baru (sudut 22 ) akibat beban sendiri sebesar 3,167 dengan beban kendaraan 3,012 dan dengan beban beban gempa 1,440 sedangkan lereng geometri baru (sudut 22 ) dengan perkuatan geotekstil akibat beban sendiri 3,148 dengan beban kendaraan 3,140 dan dengan beban gempa 1,588. Hal ini menunjukan bahwa kondisi lereng geometri baru (sudut 22 ) dengan perkuatan geotekstil tersebut aman terhadap kelongsoran karena nilai angka aman yang didapat lebih dari 1.5.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectStabilitas lerengid
dc.subjectProgram Plaxis vesri 8.2id
dc.subjectGeotekstilid
dc.titleAnalisis Stabilitas Lereng dengan Perkuatan Geotextile Menggunakan Program Plaxis Versi 8.2 ( Studi Kasus Pada Sta. 2 + 450, Proyek Jalan Tol Semarang - Solo )id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record