| dc.description.abstract | Bisnis ritel merupakan bentuk bisnis yang ada di setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia yaitu sekitar 80 persen penduduknya beragama Islam, hal ini tentu saja sesuatu yang sensitif di mata pebisnis ritel karena dengan adanya hal tersebut, konsumen muslim akan lebih selektif dalam hal konsumsi dan produksi karena setiap hal yang masuk dan keluar dalam tubuh seorang muslim haruslah halālan thayyiban baik dari segi zatnya maupun cara memperolehnya. Hal tersebut menimbulkan adanya permintaan akan bisnis ritel yang sesuai dengan nilai Islam yang disambut baik dengan pengusaha muslim yang mulai membuka perusahaan ritel berbasis Islam. Namun, pebisnis ritel syariah memilih untuk membuka jaringan ritel masing-masing di kota mereka, hal yang sangat disayangkan adalah mereka seharusnya bekerjasama sebagai peritel syariah dengan membentuk asosiasi dan bermitra sehingga mereka memiliki jaringan yang luas dan bisa memenuhi persediaan yang bisa berimplikasi pada pembukaan cabang di daerah-daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh ekuitas merek dan religiusitas terhadap minat beli ulang konsumen muslim pada perusahaan ritel berbasis Islam. Dalam penelitian ini penulis melakukan penyebaran kuesioner pada responden yaitu konsumen muslim yang pernah berbelanja di perusahaan ritel berbasis Islam yang dalam penelitian ini lebih tertuju pada konsumen muslim Pamella Supermarket yang ada di Yogyakarta. Penelitan ini menggunakan metode regresi linier berganda. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa ekuitas merek dan religiusitas keduanya secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli kembali pada perusahaan ritel berbasis Islam. salah satunya ditunjukkan pada nilai koefisien regresi sebesar 0,268 untuk variabel ekuitas merek dan sebesar 0,064 pada variabel religiusitas yang artinya minat beli ulang dipengaruhi oleh ekuitas merek dan religiusitas secara positif. Implikasi dari penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat religiusitas seorang muslim maka Ia akan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak hanya segi jasmani tetapi juga dari segi rohaninya.
Retail business is a form of business that exists in every country both developing and developed countries. Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world that is about 80 percent of the population is Muslim, this is of course something that is sensitive in the eyes of retail business because in that case, Muslim consumers will be more selective in terms of consumption and production because every thing that goes and out in the body of a Muslim should be halaalan thayyiban both in terms of substance and how to get it. This led to a demand for retail business in accordance with Islamic values which was welcomed by Muslim entrepreneurs who started to open Islamic-based retail companies. However, sharia retailers choose to open their respective retail networks in their city, it is unfortunate that they should have been cooperate as sharia retailers by forming associations and partnerships so that they have a wide network and can meet inventory that could have been an implications for opening more branches in areas in Indonesia. The purpose of this study is to analyze how much does brand equity and religiosity will affect toward repurchase intention of Muslim consumers in Islamic-based retail companies. In this study the authors did the distribution of questionnaires on respondents i.e Muslim consumers who had been shopping at Islamic-based retail companies in this study more focused on Muslim consumers Pamella Supermarket in Yogyakarta. This research uses multiple linear regression method. From the research, it was found that brand equity and religiosity both partially and simultaneously had a positive and significant effect on repurchase intention in Islamic-based retail companies. one of which is shown on the regression coefficient value of 0.268 for brand equity variable and 0.064 for religiosity variable, which means that repurchase intention is influenced by brand equity and religiosity positively. The implication of this study is that the higher the religiosity of a Muslim they will be more selective in fulfil their needs not only in terms of body but also in their spiritual aspect. | en_US |
