Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Muhajir, S.Si., M.Sc
dc.contributor.authorNilam Novita Sari, 14611001
dc.date.accessioned2018-04-17T12:42:29Z
dc.date.available2018-04-17T12:42:29Z
dc.date.issued2018-04-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6514
dc.description.abstractIndonesia, located in between the 3 tectonic plates and on the pacific ring of fire made the country prone to natural disaster especially earthquakes. Number of earthquakes that happened in Indonesia is one of the highest in the world where 5989 eathquakes occurred in 2017 in some parts of Indonesia. And because of that, mitigation efforts are strongly needed to reduce the impact including the preparation in case of future earthquakes as it can happen anytime. To make it easier for the government to execute the mitigation efforts, the regions will be clustered where earthquakes occur in Indonesia whereby the clustering will be done by using K-AP. A validation test using c-index, davies bouldin index, McClain Rao Index, Silhoutte Index and Connectivity Index whereby the test was constructed using 2 and 4 clusters. With the use of cluster variance, cluster 4 is better due to the small amount of ratio. The results stated that cluster 1 has 2 members with exemplar Kepulauan Aru, cluster 2 has 12 members with exemplar Laut Sulawesi, cluster 3 has 1 members with exemplar Semenanjung Minahasa and cluster 4 has 34 with exemplar Pulau Sumba. Lokasi Indonesia yang terletak diantara pertemuan 3 lempeng tektonik dan juga berada di cincin api pasifik membuat Indonesia menjadi negara yang rawan akan bencana salah satunya bencana gempa bumi. Tingginya angka kejadian gempa bumi di Indonesia membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia dimana pada tahun 2017 saja sudah terjadi 5989 gempa yang terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia. Oleh karena itu upaya mitigasi sangat dibutuhkan guna mengurangi dampak yang dihasilkan termasuk kesiapan dalam menghadapi gempa mengingat gempa bisa kapan saja terjadi. Untuk memudahkan pemerintah melakukan mitigasi maka akan dilakukan pengelompokkan wilayah terjadinya gempa bumi di Indonesia dimana untuk pengelompokkan tersebut akan digunakan metode K-AP. Uji validasi yang digunakan yaitu C-Index, Davies Bouldin Index, McClain Rao Index, Silhoutte Index dan Connectivity Index dimana dari uji validasi ini dibentuk 2 cluster dan 4 cluster. Dengan menggunakan cluster variance didapatkan bahwa cluster 4 merupakan jumlah cluster yang terbaik karena mempunyai nilai rasio yang terkecil. Hasil cluster didapat jumlah anggota cluster 1 sebanyak 2 dengan eksemplar yaitu Laut Sulawesi, jumlah anggota cluster 2 sebanyak 12 dengan eksemplar yaitu Halmahera, jumlah anggota cluster 3 sebanyak 1 yaitu Semenanjung Minahasa yang juga menjadi eksemplar dari cluster 3 dan jumlah anggota cluster 4 sebanyak 24 dengan eksemplar yaitu Pulau Sumba. Kata kunci:en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectEarthquakesen_US
dc.subjectK-Affinity Propagation (K-AP)en_US
dc.subjectClusteren_US
dc.subjectGempa Bumiid
dc.titleK-AFFINITY PROPAGATION (K-AP) CLUSTERING UNTUK KLASIFIKASI GEMPA BUMI (Studi Kasus: Gempa Bumi di Indonesia Tahun 2017)id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record