Terapi Kognitif Perilakuan Religius Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang Menjalani Hemodialisis
Abstract
The purpose of this study is to examined effectiveness of cognitive behavioral religious therapy to increase self acceptance of hemodialysis on chronic kidney disease patients. The hypothesis was that there is significant difference in the self acceptance experimental group before and after therapy. The subjects of this study were chronic kidney disease patients with age between 25-45 years old, man or woman, muslim and doing a hemodialysis for their illness. The design of this therapy was a pre-experimental desaign (one group pretest-posttest desaign). A measure of self acceptance was adapted on Self Acceptance Scale from Rahmandani (2011). Paired sample t-test used to find effect of cognitive behavioral religious therapy to increase self acceptance for chronic kidney disease patients. The result shows that there was a difference self acceptance before and after therapy, t=-11,243; p=0,002 (p<0,05). The result showed that cognitive behavioral religious therapy influence in increasing self acceptance of hemodialysis on chronic kidney disease patients. The result of this study confirmed the hypothesis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilakuan religius untuk meningkatkan penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis. Hipotesis penelitian ini adalah terapi kognitif perilakuan religius secara efektif dapat meningkatkan penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis. Subjek dalam peneltian ini adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, beragama islam, berusia antara 25-45 tahun. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen yaitu menggunakan pra tes, paska tes dan tindak lanjut. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Penerimaan Diri yang diadaptasi dari penelitian Rahmandani (2011). Penelitian ini menggunakan analisis paired sample t-test untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilakuan religius untuk meningkatkan penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan penerimaan diri yang signifikan pada subjek penelitian sebelum dan sesudah diberikan terapi, t=-11,243; p=0,002 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif perilakuan dapat meningkatkan penerimaan diri pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis sehingga hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
Collections
- Master of Psychology [344]