Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Hujair AH Sanaky, MSI
dc.contributor.authorEmi Mursyidawati, 13913071
dc.date.accessioned2018-03-07T14:09:51Z
dc.date.available2018-03-07T14:09:51Z
dc.date.issued2018-02-05
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6012
dc.description.abstractPengembangan proses pembelajaran selalu diupayakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Diantara kunci penting dalam pembelajaran adalah terciptanya situasi pembelajaran yang kondusif. Untuk menjaga keberlangsungan hal tersebut guru harus mampu menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Umumnya lembaga pendidikan yang bersitem boarding school (berasrama) memiliki kepadatan jadwal harian dan aktifitas berbeda dengan peserta didik yang non asrama. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya kondusifitas situasi pembelajaran sehingga dibutuhkan upaya penyegaran/menarik perhatian kembali. Salah satu cara yang digunakan di SMP IT Ihsanul Fikri adalah dengan menerapkan ice breaking dalam pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi ice breaking dalam pembelajaran dan bagaimana strategi penerapannya dapat menarik/mengembalikan perhatian peserta didik dalam pembelajaran bahasa arab di lembaga boarding school SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang. Kerangka dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah karakteristik peserta didik dalam lembaga bersistem boarding school (berasrama) dan upaya pembelajaran yang menarik/mengembalikan perhatian peserta didik melalui konsep ice breaking. Metode penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan pendekatan deskriptif. Peneliti mengamati serangkaian proses implementasi ice breaking dalam pembelajaran yang dilakukan di boarding school SMP IT Ihsanul Fikri, selanjutnya menggali data yang dibutuhkan dari partisipan dan informan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa implementasi ice breaking dalam pembelajaran di lembaga boarding school SMP IT Ihsanul Fikri ini melalui tahapan; perencanaan, pemilihan jenis ice breaking yang sesuai dan menuangkannya dalam langkah-langkah pembelajaran. Hal ini dilakukan oleh guru sebagai salah satu alternatif upaya untuk menarik atau mengembalikan perhatian peserta didik dan mendukung kondusifitas pembelajaran. The development of learning process always becomes a concern in order to achieve the educational purpose. Of the key factors in learning, it is the active, innovative, effective and fun learning atmosphere. To ensure the continuity of this atmosphere, teacher is required to be able to create the creativity in learning in accordance with the characteristics of students. Commonly, the educational institution with the boarding school system has a different daily schedule and activities compared to the institution without the boarding school system. This then becomes one of the factors of the decline of the conduciveness of learning atmosphere. This therefore requires the attempt of refreshing or attracting. One of the ways used in SMP IT Ihsanul FIkri was by implementing Ice Breaking in learning. This research was conducted to observe the description of the implementation of ice breaking in learning and strategy of its implementation to again attract the attention of the students in learning atmosphere in Boarding School institution in SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang. This is a qualitative research using a descriptive approach. The researcher observed a range of process of ice breaking implementation in learning held in Boarding School of SMP IT Ihsanul Fikri. Further, the researcher observed the data required from the participants and informants as it occurred in field, felt and thought as the data sources. In this case, the informants included the Principal, teachers and students involved in the learning by implementing the ice breaking. The result of the research showed that the implementation of ice breaking in the learning in the boarding school institution of SMP IT Ihasanul FIkri is an alternative that can be done by teacher to again attract the attention and to maintain the conducive learning atmosphere. The students also felt some simple things such as yell, clapping, short songs correlated with the learning material and this was quite useful to help the memory and to maintain the conducive situation from the beginning to the end of learning.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectImplementasi ice breakingen_US
dc.subjectPembelajaran ice breakingen_US
dc.subjectLembaga boarding schoolen_US
dc.subjectIce breaking implementationen_US
dc.subjectice breaking learningen_US
dc.subjectboarding school institutionen_US
dc.titleIMPLEMENTASI ICE BREAKING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI LEMBAGA BOARDING SCHOOL SMP IT IHSANUL FIKRI MUNGKID MAGELANGen_US
dc.typeMaster Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record