Profil Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta Pada Tahun 2015
Abstract
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyebab kematian nomor empat di dunia dan diprediksikan akan menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia pada tahun 2020. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi PPOK di Indonesia mencapai 3,7 % yang menempati urutan kedua setelah asma.
Tujuan: Untuk mengetahui profil pasien penyakit paru obstruktif kronik di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta pada tahun 2015.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross sectional menggunakan data sekunder berupa rekam medik dari Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta pada tahun 2015. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat merokok, klasifikasi derajat keparahan, terapi, jumlah hospitalisasi dan outcome.
Hasil dan Kesimpulan: Jumlah subjek yang diteliti berjumlah 49 subjek. Pasien PPOK di RS Paru Respira Yogyakarta paling banyak berusia >60 tahun (79,6%) dan didominasi oleh pasien laki-laki (81,6%). Buruh tani adalah pekerjaan terbanyak (51%), pasien dengan riwayat perokok (46,9%), terapi yang diberikan pada pasien adalah terapi oksigen, bronkodilator, kortikosteroid, mukolitik, antioksidan, antibiotik, dan rehabilitasi. Jumlah hospitalisasi terbanyak dalam satu tahun adalah 1 kali (81,6%). Pasien yang mengalami perbaikan setelah berobat sejumlah 98%.
Collections
- Medical Education [2279]