Show simple item record

dc.contributor.authorMuhammad Yusuf, 13312272
dc.date.accessioned2018-02-19T15:06:14Z
dc.date.available2018-02-19T15:06:14Z
dc.date.issued2017-12-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5605
dc.description.abstractThis paper attempts to examine how energy sector projects that are funded from foreign debt are managed, particularly in the process of monitoring and evaluation. The need for energy infrastructure is one of the main priorities in national development efforts. The dependence of modern society on decent infrastructure requires ongoing development efforts. It considers that if the infrastructure is inadequate or poorly managed, then people can suffer from high costs, pollution, congestion, economic stagnation, and environmental damage. One of the common problems faced in the effort to accelerate development is the fulfillment of funding sources. One alternative solution taken by the government is by taking a loan. The loan/debt of Indonesian government growing at the rate 4,4% per year since 2012 to 2016 and from the reaseacher analysist it will grow steady in the further year. The need for substantial funding in development allocations emphasizes for the Indonesian government to be able to manage its debt strategically. One of the processes that can support how the government improves the way they achieve their goals by monitoring and evaluating the projects, programs, and policies implemented. Monitoring and performance evaluation of projects funded by foreign loans play a role in helping decision-makers to improve how they achieve results and track how far they have done. Penelitian ini mencoba untuk memberikan tinjauan bagaimana proyek sektor energi yang didanai dari utang luar negeri dikelola, terutama dalam proses pengawasan dan evaluasi. Kebutuhan akan infrastruktur energi merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya pembangunan nasional. Ketergantungan masyarakat modern terhadap infrastruktur yang layak memerlukan upaya pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut mempertimbangkan bahwa jika infrastrukturnya tidak memadai atau dikelola dengan buruk, maka masyarakat dapat menanggung biaya tinggi, polusi, kemacetan, stagnasi ekonomi, dan kerusakan lingkungan. Salah satu masalah umum yang dihadapi dalam upaya mempercepat pembangunan adalah pemenuhan sumber pendanaan. Solusi alternatif yang sering digunakan pemerintah ialah dengan menggunakan utang luar negeri. Utang pemerintah Indonesia tumbuh pada tingkat 4,4% per tahun sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 dan dari peneliti mengestimasikan utang tersebut akan bertumbuh stabil di tahun-tahun selajutnya. Kebutuhan akan pendanaan substansial dalam alokasi pembangunan, hal tersebut menekankan agar pemerintah Indonesia perlu mengelola utangnya secara strategis. Salah satu proses yang dapat mendukung bagaimana pemerintah memperbaiki cara mereka mencapai tujuan yaitu dengan memantau dan mengevaluasi proyek, program, dan kebijakan yang diimplementasikan. Pengawasan dan evaluasi kinerja proyek yang didanai oleh pinjaman luar negeri berperan dalam membantu pengambil keputusan untuk memperbaiki bagaimana mereka mencapai hasil dan melacak sejauh mana perkembangan yang terjadi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMonitoringen_US
dc.subjectEvaluationen_US
dc.subjectEnergy Infrastructure Projecten_US
dc.subjectManaging Foreign Loanen_US
dc.subjectProject from Loansen_US
dc.subjectPengawasanen_US
dc.subjectevaluasien_US
dc.subjectprojek infrastruktur energien_US
dc.subjectprojek utang luar negerien_US
dc.titleTINJAUAN TERHADAP MODEL PENGAWASAN DAN EVALUASI ATAS KINERJA PROYEK-PROYEK YANG DIDANAI DARI PINJAMAN LUAR NEGERI KEPADA PEMERINTAH INDONESIAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record