Hubungan Antara Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Dengan Insidensi Asfiksia Di RSUD Cilacap Periode 1 Januari – 31 Desember 2012
Abstract
Latar Belakang: Prevalensi berat bayi lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% di
dunia dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau dengan sosial
ekonomi rendah. Di Indonesia angka kejadiannya sangat bervariasi, yaitu antara
9%-30%. BBLR merupakan salah satu faktor risiko asfiksia. Diperkirakan sekitar
23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan oleh asfiksia.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
dengan angka kejadian Afiksia di RSUD Cilacap periode 1 Januari-31 Desember
2012.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua
bayi BBLR dengan asfiksia di RSUD Cilacap mulai Januari 2012 – Desember
2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling
dari rekam medis pasien di RSUD Cilacap. Data dianalisis dengan menggunakan
uji hipotesis Chi-square.
Hasil : Dari analisis Chi-square didapatkan hasil bahwa hubungan antara BBLR
dengan insidensi asfiksia memiliki nilai P 0,03 (P < 0,05) yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Dari perhitungan rasio prevalensi (RP)
dengan CI 95% didapatkan nilai RP = 3,28 (RP > 1) yang menunjukkan bahwa
BBLR merupakan faktor risiko insidensi asfiksia.
Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara BBLR dengan insidensi
asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Cilacap periode 1Januari – 31 Desember
2012. BBLR merupakan faktor risiko insidensi asfiksia.
Collections
- Medical Education [2279]