Show simple item record

dc.contributor.authorSupratman, Wage Rino
dc.date.accessioned2018-01-04T11:14:03Z
dc.date.available2018-01-04T11:14:03Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/5085
dc.description.abstractDalam proses pertenunan sering terjadi putus lusi, hal ini disebabkan dalam proses pertenunan, benang lusi banyak mengalami tegangan, gesekan, dan tarikan. Untuk itu diperlukan benang yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya-gaya tersebut. Pada umumnya benang tersusun dari serat-serat individu yang sejajar dengan lainnya dan diberi antihan. Apabila benang mendapat tarikan, gesekan, dan tegangan, maka akan terjadi slip antar serat yang mengakibatkan benang-benang putus. Untuk mengatasi terjadinya slip antar serat salah satu caranya adalah dengan proses penganjian. Untuk mendapatkan mutu dan kwalitas benang yang baik banyak hal yang harus diperhatikan pada proses panganjian antara lain kecenatan penganjian, viskositas larutan, tegangan, tekanan rol pemeras dan lain-lain. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan dengan merubah tekanan rol pemeras dengan tekanan 4,75 kg/cm², 5,5 kg/cm², 6,25 kg/cm², dan dikombinasikan dengan variasi tegangan masing-masing 1,45 kg/cm², 1,5 kg/cm², 1,55 kg/cm². Dari perubahan tegangan dan tekanan rol pemeras, kemudian dilakukan pengujian kekuatan tarik dan mulur benang terhadap contoh uji, yang hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Adanya perubahan variasi tekanan rol pemeras (squeezing roll), memberi pengaruh terhadap kekuatan tarik dan mulur benang, dan perubahan variasi tegangan memberi pengaruh terhadap kekuatan tarik dan mulur benang, serta interaksi variasi tekanan rol pemeras dan variasi tegangan penganjian berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan mulur benang. Dari sembilan (9) variasi yang dilakukan ternyata pada penyetelan ke lima (5) atau pada tekanan rol pemeras 5,5 kg/cm² dan tegangan 1,5 kg/cm², memberikan kekuatan tarik dan mulur benang perhelai yang optimal, yaitu mencapai rata-rata 366,233 gram untuk kekuatan tarik dan persentase mulur rata-rata 4,11%, sedangkan kekuatan tarik terendah terjadi ketika posisi tekanan rol pemeras 4,75 kg/cm2 dan tegangan 1,55 kg/cm² yaitu kekuatan tarik dengan rata-rata 295,1 gram. Persentase mulur terendah terjadi ketika tegangan berada pada posisi 1,55 kg/cm², dan tekanan rol pemeras 6,25 kg/cm² dengan rata-rata mulur 2,812%.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectTegangan dan Tekanan Rol Pemerasen_US
dc.subjectBenang Kapas Tex 14,76en_US
dc.subjectMesin Kanji Baba C-12HD-4Sen_US
dc.subjectPT. Medarindoteken_US
dc.subjectKekuatan Tarik dan Muluren_US
dc.titleVariasi Penggunaan Tegangan dan Tekanan Rol Pemeras terhadap Kekuatan Tarik dan Mulur Benang Kapas Tex 14,76 pada Mesin Kanji Baba C-12HD-4S di PT. Medarindoteken_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record