Show simple item record

dc.contributor.authorWaktar, Alfi Sachdeva Aziz
dc.date.accessioned2024-07-15T02:20:21Z
dc.date.available2024-07-15T02:20:21Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50728
dc.description.abstractLatar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat dicegah serta disembuhkan. Tahun 2022, TB menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian terbanyak akibat agen infeksius, setelah COVID-19. Setiap tahun, lebih dari 10 juta orang di dunia terinfeksi TB. Indonesia termasuk dalam delapan negara dengan kasus TB tertinggi, menyumbang 10% dari kasus global pada 2022. Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menyumbang 47% kasus TB di Indonesia. Kabupaten Karawang di Jawa Barat melaporkan 12.868 kasus TB pada 2023, menjadikannya peringkat kelima di provinsi tersebut. Puskesmas Lemahabang di Kecamatan Lemahabang memiliki tingkat keberhasilan pengobatan TB sebesar 75%, di bawah rata-rata Kabupaten Karawang. Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik penderita tuberculosis serta gambaran pengobatannya di wilayah kerja Puskesmas Lemahabang Kabupaten Karawang. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional metode deskriptif menggunakan sumber data berupa rekam medis dari pasien penderita tuberculosis di Puskesmas Lemahabang. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dan data diolah menggunakan SPSS kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Hasil: Didapatkan 110 penderita tuberculosis di Puskesmas Lemahabang dengan jenis kelamin laki-laki mendominasi sebanyak 70 orang (63,6%), usia paling banyak adalah dewasa awal (25 - 44 tahun) sejumlah 40 kasus (36,4%), sebanyak 9 kasus (8,2%) pernah mengkonsumsi OAT sebelumnya (kategori 2), mayoritas diagnosis ditegakkan melalui konfirmasi bakteriologis dengan jumlah 91 kasus (82,7%), hanya terdapat 2 kasus (1,8%) yang memiliki lokasi anatomi di ekstra paru, hanya dijumpai 1 (0,9%) kasus yang mengalami resistensi terhadap pengobatan, komorbid HIV hanya ditemukan pada 1 kasus saja (0,9%), komorbid DM hanya menyertai 6 penderita (5,5%), pengobatan lengkap menjadi hasil pengobatan terbanyak sejumlah 88 kasus (80,0%), efek samping obat hanya muncul pada 2 kasus saja (1,8%). Simpulan: Karakteristik penderita tuberculosis dan gambaran pengobatannya di Puskesmas Lemahabang adalah laki-laki, usia dewasa awal, kategori 1, terdiagnosis secara bakteriologis, lokasi anatomi di paru-paru, sensitif terhadap pengobatan, tanpa adanya komorbid HIV dan DM, serta tidak muncul ESO.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengobatanen_US
dc.subjectTuberculosisen_US
dc.subjectKarakteristiken_US
dc.titleEvaluasi Pengobatan Tuberculosis di Wilayah Kerja Puskesmas Lemahabangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20711087


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record