Klasifikasi Kasus Merokok Menggunakan Random Forest Serta Implementasi Teknik Smoteenn (Studi Kasus : Sinyal Tubuh Dari Status Merokok Tahun 2021 DI Korea Selatan)
Abstract
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar, akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Merokok seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat terpisahkan. Merokok menjadi masalah karena dapat menimbulkan berbagai kerugian baik bagi penikmat ataupun orang terdekat. Selain itu Indonesia berada pada peringkat ketiga sebagai pengguna rokok terbanyak didunia. Karena rokok dapat dengan mudah dijumpai di mana saja dan diperjualbelikan pada semua kalangan sehingga membuat banyak anak-anak dibawah umur atau belum dewasa sudah merokok hal ini tentu membuat generasi muda indonesia akan mengalami penurunan status kesehatan akifat kebiasaan merokok. Berdasarkan hal tesebut pemerintah gagal melindungi generasi muda yang disiapkan untuk bonus demografi tahun 2030. Karena hal tersebut dilakukan pembuatan model untuk memprediksi status seseorang perokok atau tidak. Hal ini dapat digunakan untuk berbagai hal seperti pengecekan status perokok pada anak dibawah umur atau anak sekolah dan dapat digunakan pada dunia kerja yang mensyaratkan pegawainya tidak boleh merokok. Metode klasifikasi Random Forest memiliki akurasi sebesar 85,13%, Selain itu untuk Area Under the Curve (AUC) sebesar 84,63%. Selain itu untuk metode klasifikasi Random Forest dengan SMOTEENN didapatkan nilai akurasi sebesar 80,44%,. Selain itu untuk Area Under the Curve (AUC) sebesar 77,70%.
Collections
- Statistics [969]