dc.description.abstract | Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki risiko kredit yang merupakan risiko
terbesar, karena kegiatan utamanya menjadi penyalur kredit bagi masyarakat
menegah dan UMKM. Digunakan rasio Non-performing Loan sebagai tolak ukur
risiko kredit terhadap tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat yang pada
umumnya berkisar antara tingkat Sangat Sehat sampai Tidak Sehat. Tingkat
kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dapat berubah seiring dengan berjalannya
waktu, sehingga besarnya kemungkinan suatu BPR akan mengalami likuidasi tidak
diketahui. Dalam Tugas Akhir ini, digunakan Rantai Markov Diskrit untuk
mengkaji transisi state berdasarkan data historis rasio Non-performing Loan yang
bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan triwulanan tahun 2014-2023. Diperoleh
steady state dari rantai Markov pada langkah ke-99 yang menjelaskan bahwa BPR
dengan status Sehat probabilitasnya tertinggi di Jawa Tengah. Probabilitas status
Sangat Sehat adalah paling rendah, sehingga BPR jarang berada dalam kondisi
sangat sehat. Rantai Markov tersebut memenuhi ciri Rantai Markov Diskrit serta
memiliki sifat accessible, communicate, dan irreducible. Hasil Metode ARIMA
menunjukkan bahwa rasio Non-performing Loan pada PT. BPR X menurun secara
perlahan dengan MAPE sebesar 13.96%, hal ini termasuk dalam kategori
peramalan yang baik. | en_US |