dc.contributor.author | Permata, Athaya Cahya | |
dc.date.accessioned | 2024-06-25T04:20:16Z | |
dc.date.available | 2024-06-25T04:20:16Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | dspace.uii.ac.id/123456789/50324 | |
dc.description.abstract | Pembunuhan yang menargetkan perempuan sebagai korbanya banyak terjadi
didalam lingkup rumah tangga. Seringkali pelaku adalah suami dan korban adalah
istri. Perkawinan adalah lembaga sakral, namun disisi lain menjadi tempat
terjadinya kekerasan dan penyiksaan. Macam dari kekerasan pada lingkup rumah
tangga ada kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran
rumah tangga. Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
mengatur masalah yang ada didalam lingkup rumah tangga sebagai solusi pencegah
tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Pengaturan spesifik ini membuat asas
Lex Specialis derogat Legi Generali berlaku. Akan tetapi, perbedaan persepsi
penegak hukum mengenai asas Lex Specialis derogat Legi Generali menimbulkan
inkonsistesi dan disparitas hukum. Pada Putusan Nomor 57/Pid.Sus/2021/PN Lss
Majelis Hakim menjatuhkan hukuman sesuai Pasal 340 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana menjadi tidak tepat karena telah ada pengaturan khusus mengenai
tindak pidana dalam lingkup rumah tangga. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Asas Lex Specialis derogat Legi Generali | en_US |
dc.subject | Kekerasan dalam Rumah Tangga | en_US |
dc.subject | Pembunuhan | en_US |
dc.title | Pertimbangan Hakim dalam Mengadili Perkara Tindak Pidana KDRT dalam Perspektif Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali (Studi Kasus Putusan Nomor 57/Pid.Sus/2021/PN Lss) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.Identifier.NIM | 20410188 | |