Show simple item record

dc.contributor.authorSyauqi, Ismail Ammar
dc.date.accessioned2024-06-25T02:32:43Z
dc.date.available2024-06-25T02:32:43Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50285
dc.description.abstractPermasalahan umum di Cirebon dari sampah, udara hingga permasalahan khusus di RT 3 RW 7 yang notabenenya dampak dari rusaknya alam. Diingatkan oleh Firman Allah bahwa penyebab kerusakan alam ini oleh tangan manusia dapat disimpulkan untuk mengembalikannya atau memperbaiki kondisi alam ini dengan tangan manusia kembali. Perancang mengupayakan perancangan dengan pendekatan yang basisnya berkelanjutan. RT 3 RW 7 Dusun Caplek Lor, Desa Sitiwinangun, Kabupaten Cirebon berpotensi menjadi embrio kawasan pengrajin terakota yang ramah lingkungan. Potensi ini diperkuat dengan kebijakan pemerintah Desa adanya pengajuan Dusun Caplek Lor termasuk kedalam kawasan wisata yang diajukan sebagai kawasan KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). RT 3 RW 7 ini sebagai kawasan yang pertam,a diintervensi kemudian RT disekitarnya namun masih dalam lingkup Desa Sitiwinangun. Cirebon sendiri sebagai pilot cities pada proyek CRIC (Climate Resilient and Inclusive Cities). Perancangan kembali koloni pengrajin terakota di RT 3 RW 7 Dusun Caplek Lor, Desa Sitiwinangun berharap menjadi pilot project perancangan yang berbasis sustainable.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDwellingen_US
dc.subjectSentra Kolonien_US
dc.subjectTerakotaen_US
dc.subjectSitiwangunen_US
dc.subjectCirebonen_US
dc.titlePerancangan Dwelling dan Sentra Koloni Pengrajin Terakota di Sitiwinangun, Cirebonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19512119


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record