Show simple item record

dc.contributor.authorNoryanti, Wiwik
dc.date.accessioned2024-06-24T03:15:23Z
dc.date.available2024-06-24T03:15:23Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50210
dc.description.abstractPerserikatan Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat Islam pertama yang merespon adanya Kalender Hijriah Global Turki. Fokus dalam penelitian ini adalah respon Muhammadiyah terhadap Kalender Hijriah Global Turki dan penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal dari perspektif Muhammdiyah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dokumen dan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwasanya Perserikatan Muhammadiyah memberikan respon positif terhadap Kalender Hijriah Global Turki, dikarenakan ide-ide penyatuan kalender di Muhammadiyah itu sudah ada sebelum adanya muktamar turki muncul, yakni pada tahun 2012 dan muktamar turki pada 2016, maka apa yang diputuskan di Turki itulah yang kemudian diadopsi Muhammadiyah, tentunya diteliti terlebih dahulu, karena pastinya dalam muktamar Turki juga ada rekomendasi, dan Muhammadiyah juga melakukan perhitungan-perhitungan untuk penyesuaian. Kemudian, dalam penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal ini Perserikatan Muhammadiyah melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah menunjuk tim yang membidangi masalah keagamaan, kemudian melakukan pengkajian dan dibawa ke musyawarah nasional, selanjutnya dalam musyawarah nasional akan dikaji lagi oleh ulama- ulama Muhammadiyah se-Indonesia dan dimusyawarahkan kembali, serta masukan-masukan akan diperbaiki dan pimpinan pusat juga akan mencermatinya, dan setelah dirasa cukup, maka kemudian akan diputuskan atau ditanfidzkan. Dalam langkahnya mengenalkan Kalender Hijriah Global Tunggal ini kepada masyarakat, Perserikatan Muhammadiyah menggelar seminar dan sosialisasi serta pengajian-pengajian dengan tema Kalender Hijriah Global Tunggal. Berdasarkan sisi keilmuan atau akademis, penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal ini terbuka untuk dikoreksi perbaikan-perbaikannya, karena memang ada beberapa kasus pengecualian kondisi alam. Sedangkan secara politis, berarti dengan kekuasaan yang tentu ada hasil dari tanfidz akan diberikan kepada lembaga, kepada beberapa negara yang memiliki kepentingan, yang berarti harus disebarkan, disampaikan kepada pemerintah, kepada lembaga, organisasi, itu perlu kemudian ada komunikasi antar negara. Dalam hal ini, terutama dalam penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, Muhammadiyah lebih cepat dari pemerintah dikarenakan penggunaan metode yang berbeda.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKalender Hijriah Global Tunggalen_US
dc.subjectMuktamar Turkien_US
dc.subjectMuhammadiyahen_US
dc.titlePenerapan Kalender Hijriah Global Tunggal Perspektif Muhammadiyahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17421130


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record