Show simple item record

dc.contributor.authorFikri, Abdul
dc.date.accessioned2024-06-24T01:52:51Z
dc.date.available2024-06-24T01:52:51Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50187
dc.description.abstractPenelitian ini berangkat dari sebuah kenyataan umum bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki tradisi, budaya dan keyakinan yang beragam. Sebagai sebuah hak istimewa dan karunia dari sang pencipta, kita juga mesti mawas diri terhadap berbagai kemungkinan pergesekan sosial dalam masyarakat yang multikultural ini. Seringnya terjadi konflik sosial di tengah-tengah masyarakat, baik secara eksternal maupun internal menunjukkan bahwa karunia yang telah dititipkan pada bangsa kita ini perlu untuk dikelola dengan baik. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan berbasis studi literatur dengan sumber data berasal dari karya-karya kedua tokoh tersebut di dukung dengan sumber karya-karya ilmiah lain baik dari buku-buku maupun jurnal-jurnal terindeks. Analisis data menganut langkah-langkah enam langkah analisis dari John W. Creswell. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan titik tekan masing-masing tokoh tersebut dalam memahami konflik sosial. Yusuf Qardhawi berangkat dari konflik sosial dalam tubuh umat Islam itu sendiri, ia menyarankan agar pemeluknya dapat menerapkan manhaj yang komperensif, memahami sunnah secara holitik dan otentik, menjauhi praktik bid’ah, memperbaiki konsep pembaharuan agama, meniru sistem pendidikan Ikhwanul Muslimin dan menentukan sekala prioritas gerakan Islam secara tepat. Sedangkan Nurcholis Madjid menyarankan umat muslim agar menjadikan ajaran Al-Qur’an sebagai solusi atas permasalahan umat, menghilangkan fanatisme serta penyegaran paham keagamaan. Kontribusi pemikiran keduanya terhadap pendidikan Islam berwawasan Multikultural: 1) Mengutamakan manhaj Islam secara komprehensif; 2) Holistik dan otentik terhadap Sunnah; 3) Tidak berlebih-lebihan dalam beragama 4) Diagnosis pemahaman menyimpang; 5) Menggunakan metode pembelajaran yang beragam; 6) Mengintegrasikan materi-materi keislaman dengan materi-materi sosial, ekonomi dan politik, serta; 7) Mengutamakan tumbuhnya sikap moderat, adil dan toleran.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectYusuf Qardhawien_US
dc.subjectNurcholis Madjiden_US
dc.subjectPendidikan Islam Berwawasan Multikulturalen_US
dc.titleGovernance of Diversity: Eksplorasi Nalar Pikir Yusuf Qardhawi dan Nurcholis Madjid Tentang Pengelolaan Keragaman dan Kontribusi Mereka Terhadap Pendidikan Islam Berwawasan Multikulturalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM22913046


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record