Show simple item record

dc.contributor.authorOchtavia, Irvani Afni
dc.date.accessioned2024-06-19T03:38:15Z
dc.date.available2024-06-19T03:38:15Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50050
dc.description.abstractPembahasan mengenai perempuan menjadi topik yang sangat menarik untuk diperbinvangkan sejak dahulu, adanya banyak ketidakadilan yang dialami kaum perempuan lambat-laun membuatnya terdasar akan gerakan untuk memperjuangkan hak-hak yang tak pernah mereka dapatkan. Feminisme memberikan wadah bagi setiap perempuan untuk ikut andil dalam memperjuangkan keadilan bagi perempuan. Adanya berbagai macam cara untuk menyuarakan feminisme membuatnya semakin terlihat dan membuat perempuan-perempuan lain tersadar akan pentingnya kesetaraan gender. Salah satu cara menyuarakan feminisme adalah dengan melalui media film. Film “Barbie” yang diadaptasi dari boneka legendaris Mattel merupakan film live-action pertama Barbie yang diproduksi oleh Warner Bros dan di sutradarai oleh Greta Gerwig. Tema yang diangkat dari film ini adalah tentang Feminisme yang berhasil dilakukan oleh perempuan (Barbie) dalam dunianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana feminisme yang digambarkan dalam film Barbie dan perspektifnya dalam Hukum Islam. Metode Penelitian yang digunakan yakni kepustakaan (library research) dan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari soft file film dan scene-scene yang menunjukkan adanya feminisme serta buku, jurnal, skripsi, dan situs-situs yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan observasi. Serta teknik yang digunakan adalah anallisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa feminisme yang digambarkan dalam film Barbie amat sangat kentara dan kental dengan budaya Barat. Feminisme yang disuguhkan dengan gamblang menunjukkan bagaimana perempuan ingin dilihat dan diberi kebebasan atas dirinya sendiri. Feminisme menurut pandangan Islam sendiri sebenarnya bukan suatu hal yang bertentangan dengan ajaran syariat Islam. Karena Islam sendiri muncul untuk memberikan hak-hak dan keadilan bagi kaum perempuan. Namun, konsep feminisme yang dipionir negara Barat sedikit banyak yang mengalami penyelewengan, karena semakin kesini banyak sekali aliran-aliran feminisme yang tidak semuanya memiliki gagasan yang baik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFeminismeen_US
dc.subjectHukum Islamen_US
dc.subjectFilmen_US
dc.titleAnalisis Feminisme dalam Film Barbie Menurut Perspektif Hukum Islamen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20421080


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record