Analisis Feminisme dalam Film Barbie Menurut Perspektif Hukum Islam
Abstract
Pembahasan mengenai perempuan menjadi topik yang sangat menarik
untuk diperbinvangkan sejak dahulu, adanya banyak ketidakadilan yang dialami
kaum perempuan lambat-laun membuatnya terdasar akan gerakan untuk
memperjuangkan hak-hak yang tak pernah mereka dapatkan. Feminisme
memberikan wadah bagi setiap perempuan untuk ikut andil dalam memperjuangkan
keadilan bagi perempuan.
Adanya berbagai macam cara untuk menyuarakan feminisme membuatnya
semakin terlihat dan membuat perempuan-perempuan lain tersadar akan pentingnya
kesetaraan gender. Salah satu cara menyuarakan feminisme adalah dengan melalui
media film. Film “Barbie” yang diadaptasi dari boneka legendaris Mattel
merupakan film live-action pertama Barbie yang diproduksi oleh Warner Bros dan
di sutradarai oleh Greta Gerwig. Tema yang diangkat dari film ini adalah tentang
Feminisme yang berhasil dilakukan oleh perempuan (Barbie) dalam dunianya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana feminisme yang digambarkan
dalam film Barbie dan perspektifnya dalam Hukum Islam.
Metode Penelitian yang digunakan yakni kepustakaan (library research)
dan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari soft file film dan scene-scene
yang menunjukkan adanya feminisme serta buku, jurnal, skripsi, dan situs-situs
yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan
teknik dokumentasi dan observasi. Serta teknik yang digunakan adalah anallisis
deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa feminisme yang digambarkan
dalam film Barbie amat sangat kentara dan kental dengan budaya Barat. Feminisme
yang disuguhkan dengan gamblang menunjukkan bagaimana perempuan ingin
dilihat dan diberi kebebasan atas dirinya sendiri. Feminisme menurut pandangan
Islam sendiri sebenarnya bukan suatu hal yang bertentangan dengan ajaran syariat
Islam. Karena Islam sendiri muncul untuk memberikan hak-hak dan keadilan bagi
kaum perempuan. Namun, konsep feminisme yang dipionir negara Barat sedikit
banyak yang mengalami penyelewengan, karena semakin kesini banyak sekali
aliran-aliran feminisme yang tidak semuanya memiliki gagasan yang baik.
Collections
- Islamic Law [698]