Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Muhajir
dc.contributor.authorPutra, Rafendra Agustianda
dc.date.accessioned2017-12-27T11:51:59Z
dc.date.available2017-12-27T11:51:59Z
dc.date.issued2017-04-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4998
dc.description.abstractDalam usaha meningkatkan pertumbuhan suatu daerah, pemerintah berupaya untuk memajukan sektor-sektor yang dapat menumbuhkan perekonomian suatu daerah, salah satunya dengan menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Suatu wilayah yang mempunyai daerah dengan rata-rata PDRB rendah tetapi di wilayah tersebut terdapat daerah yang mempunyai PDRB sangat tinggi dapat menyebabkan ketimpangan di wilayah tersebut. Ketimpangan antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Salah satu kabupaten yang mempunyai kerawanan dalam hal ketimpangan adalah kabupaten Cilacap. Salah satu model yang cukup representatif untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah Indeks Williamson (IW) dan terdapat beberapa metode untuk memberikan solusi dalam pemecahan masalah ketimpangan di kabupaten Cilacap antara lain Dynamic K-Means Clustering dan analisis Location Quotient (LQ). Pada penelitian ini, hasil analisis IW menunjukan kabupaten Cilacap pada tahun 2014 terdapat ketimpangan pendapatan tetapi tidak telalu tinggi, masih adanya ketimpangan pendapatan antar kecamatan dapat dilihat dari tingginya perbedaan pendapatan dan perbedaan produktivitas sektor yang mencolok setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap. Hasil analisis Dynamic K-Means Cluster menghasilkan jumlah cluster sebanyak 2 yaitu Cluster 1 (C1) dan Cluster 2 (C2). Karakteristik anggota C1 unggul di Sek_2, Sek_3, Sek_4, Sek_5, Sek_6, Sek_7, Sek_8, dan Sek_9 sedangkan anggota C2 unggul di Sek_1. C1 jumlah anggota sebanyak 6 kecamatan dan C2 jumlah anggota sebanyak 18 kecamatan. Dan hasil analisis LQ menunjukan sektor pertanian kabupaten Cilacap merupakan potensi yang terbaik untuk dikembangkan.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectProduk Domestik Regional Bruto (PDRB)id
dc.subjectIndeks Williamson (IW)en_US
dc.subjectDynamic K-Means Clusteren_US
dc.subjectLocation Quotion (LQ)en_US
dc.titleAnalisis Disparitas Spasial Menggunakan Dynamic K-means Cluster dan Location Quotient Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Cilacap Tahun 2014id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record