dc.description.abstract | Latar Belakang: Stunting merupakan permasalahan gizi utama yang belum
tertangani secara menyeluruh, sedangkan intervensi optimal perlu dilakukan saat
masa golden age. Prevalensi stunting di DIY menunjukkan 16,4%. Terdapat faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting baik faktor eksternal maupun
internal. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak baduta di
wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif, Riwayat
BBLR, Riwayat Penyakit Infeksi, serta Status Pekerjaan Ibu terhadap kejadian
Stunting pada Baduta.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitiatif dengan desain
penelitian case control, menggunakan kuesioner dan data sekunder dari Puskesmas
Ngaglik II dengan besar sampel anak usia 0-23 bulan sejumlah 28 anak kelompok
kasus dan 28 anak kelompok kontrol. Variabel bebas dari penelitian ini yaitu ASI
Eksklusif, Riwayat BBLR, Riwayat Penyakit Infeksi, dan Status Pekerjaan Ibu.
Variabel terikatnya adalah Kejadian Stunting Baduta. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis univariat yaitu dengan table distribusi frekuensi, analisis
bivariat yaitu dengan menggunakan uji Chi-square dengan Risk Estimate.
Hasil: Analisis bivariat memperoleh ASI Eksklusif (p value=0,000; OR =7,741; 95%
CI=2,328-25,742) dan Riwayat Penyakit Infeksi (p value=0,003; OR=2,077; 95%
CI=0,177-24,313) berhubungan dengan Kejadian Stunting. Sedangkan Riwayat BBLR
(p value = 0,553; OR=5,400; 95%CI= 1,705-17,104) dan Status Pekerjaan Ibu (p
value=0,567; OR=1,389; 95%CI= 0,450-4,286) tidak berhubungan dengan kejadian
stunting.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara ASI Eksklusif dan Riwayat Penyakit Infeksi
terhadap kejadian Stunting Baduta. Riwayat BBLR dan Status Pekerjaan Ibu tidak
berhubungan dengan kejadian stunting, tetapi faktor risiko terjadinya stunting. | en_US |