Hubungan Asupan Makronutrien dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Balita di Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan keadaan di mana tinggi badan anak secara
keseluruhan lebih kecil daripada anak–anak seusianya, menunjukkan adanya
keterlambatan pertumbuhan. Akibatnya, anak tersebut tidak memenuhi tinggi
badan yang dianggap normal sesuai dengan usianya. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Faktor–faktor tersebut secara umum
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor penyebab langsung dan
tidak langsung. Faktor penyebab langsung stunting meliputi konsumsi nutrisi yang
kurang dan penyakit infeksi.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan asupan makronutrien dan
riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting balita di Desa Nangsri,
Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross–sectional untuk
mengetahui terdapat hubungan antara asupan makronutrien dan riwayat penyakit
infeksi terhadap kejadian stunting balita di Desa Nangsri, Kabupaten Klaten. Data
diperoleh dengan wawancara dan pengukuran. Alat perolehan data asupan
makronutrien yaitu karbohidrat, lemak, dan protein menggunakan lembar food
recall 2x24 jam dan formulir Food Frequency Questionnaire (FFQ). Sedangkan
riwayat penyakit diperoleh dengan menggunakan kuesioner tertutup yang
ditanyakan langsung kepada ibu balita. Analisis data pada penelitian ini yaitu
menggunakan analisis univariat yaitu dengan tabel distribusi frekuensi, sedangkan
analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi–square.
Hasil Penelitian : Berdasarkan 30 sampel balita yang dianalisis univariat kejadian
stunting di wilayah Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten
yaitu 53,3% dan yang tidak stunting 46,7%, sedangkan dengan analisis bivariat
diperoleh Berdasarkan analisis bivariat, didapatkan hubungan yang bermakna
antara tingkat konsumsi energi, protein, karbohidrat, dan lemak terhadap kejadian
stunting, dengan nilai p<0,05 untuk masing–masing variabel. Sedangkan untuk
riwayat penyakit infeksi juga memiliki hubungan yang signifikan, termasuk ISPA
dan diare, dengan kejadian stunting yang ditunjukkan oleh nilai p<0,05 pada kedua
kondisi infeksi tersebut.
Kesimpulan : Terdapat hubungan asupan makronutrien dan riwayat penyakit
infeksi dengan kejadian stunting balita di Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo,
Kabupaten Klaten.
Collections
- Medical Education [2418]