PERANCANGAN MONITORING DAN CONTROLLING TERNAK AYAM BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO IDE
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian dengan perancangan microcontroller Arduino IDE
untuk meningkatkan produktivitas peternakan ayam serta dapat disesuaikan
kebutuhannya oleh user. Metode konvensional yang masih diterapkan pada peternakan
berdampak pada produktivitas pengelolaan peternakan dan ergonomi pekerja, salah satu
contoh peternakan ayam tersebut berada di Jl. Pandanaran, Yogyakarta. Dilakukan
assessment Lingkungan Kerja Fisik (LKF) untuk mengetahui produktivitas peternakan
ayam. Assessment yang dilakukan pada 18 titik pengujian memiliki dua elemen fisik yaitu
suhu, dan pencahayaan. Hasil menunjukkan kedua elemen masih belum sesuai standar
peternakan menurut DITJENNAK. Ergonomi yang merupakan penyesuaian tugas oleh
pekerja berfokus pada interface ruang kerja untuk menghindari postur yang memiliki
risiko pemicu cedera Musculoskeletal Disorder (MSD). Perhitungan risiko MSD dihitung
menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dengan software ErgoFellow
dengan data yang diperoleh berdasarkan studi pustaka, observasi lapangan, serta
wawancara dengan pemilik serta pekerja di peternakan. Langkah pengelolaan peternakan
ayam dengan memanfaatkan sistem automasi untuk mengurangi dampak MSD yang
dirancang berbasis IoT dengan Blynk Cloud ini terdapat 5 tahapan pembangunan
prototyping di dalamnya, yaitu Requirements Gathering, Quick Design, Build
Protoptype, Evaluation and Refining, dan Engineer the Product. Perhitungan REBA
pertama dilakukan dengan hasil skor 9 tergolong pada kategori High Risk. Maka dari itu,
peneliti ingin mengurangi risiko pekerja. Pembangunan serta pengujian prototype
dilakukan untuk memastikan sistem dapat berfungsi semestinya serta dapat
menyesuaikan kebutuhan user seperti monitoring elemen fisik dan controlling feeder
yang dapat diakses melalui Blynk Cloud. Setelah diuji, penerapan automasi diterapkan
kembali serta dilakukan perhitungan risiko cedera kedua menggunakan REBA, skor hasil
menunjukkan 3 yang tergolong pada kategori rendah risiko. Manfaat dari diterapkannya
sistem automasi ini dapat mengurangi repetisi postur pekerja yang memiliki risiko cedera,
serta memudahkan user mengelola kegiatan ternak seperti pemberian pakan dan minum,
pencahayaan, hingga pengaturan suhu ternak.
Collections
- Industrial Engineering [2283]