Optimasi Formula Sediaan Self Foaming Clay Soap (SFCS) Kaolin Dengan Menggunakan Desain Box-Behnken
Abstract
Infeksi disebabkan oleh kontaminasi mikroba patogen. Mikroba bisa menjadi resisten karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Salah satu mekanisme resistensi suatu mikroba patogen yaitu pembentukan biofilm. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Streptococcus pyogenes dapat membentuk biofilm. Ekstrak kloroform dan etil asetat dari rimpang Curcuma aeruginosa menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap MRSA dan Streptococcus pyogenes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penghambatan dan penghancuran ekstrak kloroform dan etil asetat rimpang Curcuma aeruginosaterhadap biofilm MRSA dan Streptococcus pyogenes. Rimpang Curcuma aeruginosadimaserasi dengan pelarut kloroform dan etil asetat.Uji aktivitas antibiofilm dilakukan dengan menggunakan metode crystal violet microtiter plate assay. Kandungan kurkumin ditentukan dengan metode KLT densitometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kloroform memiliki aktivitas antibiofilm yang lebih tinggi dengan nilai IC50pada uji penghambatan biofilm sebesar 1897,41 μg/mLterhadap MRSA dan 178,98 μg/mLterhadap Streptococcus pyogenes dibandingkan ekstrak etil asetat dengan nilai IC502391,49 μg/mL terhadap MRSA dan 1266,73 μg/mL terhadap Streptococcus pyogenes.Pada uji aktivitas penghancuran biofilm, nilai IC50 dari ekstrak kloroform dan etil asetat sebesar 9044,48 μg/mL dan 8297,89 μg/mL terhadap MRSA,1788,3 μg/mL dan 3054,4 μg/mL terhadap Streptococcus pyogenes.Ekstrak kloroform dan etil asetat memiliki kemampuan yang baik dalam penghambatan biofilm, akan tetapi kurang baik dalam menghancurkan biofilm MRSA dan Streptococcus pyogenes
Collections
- Pharmacy [1481]