Rancang Bangun Alat Bantu Terapi Inframerah pada Kasus Patah Tulang Tibia Fibula
dc.contributor.author | Raharjo, Dwi Agus | |
dc.date.accessioned | 2024-05-20T04:41:46Z | |
dc.date.available | 2024-05-20T04:41:46Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | dspace.uii.ac.id/123456789/49378 | |
dc.description.abstract | Patah tulang tibia fibula merupakan salah satu kasus patah tulang yang banyak terjadi di Indonesia. Pasca operasi patah tulang umumnya akan mengalami rasa nyeri yang sangat hebat. Penyembuhan terjadi secara bertahap dimana akan timbul penyatuan kedua ujung tulang yang patah dalam waktu 3 minggu hingga 6 bulan. Pengaruh suhu dingin mempengaruhi fisiologis seorang pasien patah tulang kering dimana dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang bersifat individual. Infrared (IR) merupakan modalitas fisioterapi yang sering digunakan untuk penanganan nyeri pasca operasi. Penelitian ini fokus dalam pengembangan alat bantu terapi inframerah yang di integrasikan dengan teknologi saat ini dengan mengacu terhadap cara kerja fisioterapi infrared. Perancangan dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna yang mengalami patah tulang tibia fibula dan kebutuhan fisioterapis. Kriteria produk dihasilkan dari survei dan diskusi langsung dengan pengguna. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada penelitian ini telah dihasilkan alat bantu terapi inframerah yang dilengkapi dengan mekanisme LED terapi inframerah sesuai kriteria pengguna patah tulang tibia fibula dan fisioterapis. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Infra Merah | en_US |
dc.subject | Terapi | en_US |
dc.subject | Alat Bantu | en_US |
dc.subject | Fisioterapi | en_US |
dc.title | Rancang Bangun Alat Bantu Terapi Inframerah pada Kasus Patah Tulang Tibia Fibula | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.Identifier.NIM | 19525127 |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Mechanical Engineering [586]