Rancang Bangun Alat Bantu Terapi Inframerah pada Kasus Patah Tulang Tibia Fibula
Abstract
Patah tulang tibia fibula merupakan salah satu kasus patah tulang yang
banyak terjadi di Indonesia. Pasca operasi patah tulang umumnya akan mengalami
rasa nyeri yang sangat hebat. Penyembuhan terjadi secara bertahap dimana akan
timbul penyatuan kedua ujung tulang yang patah dalam waktu 3 minggu hingga 6
bulan. Pengaruh suhu dingin mempengaruhi fisiologis seorang pasien patah tulang
kering dimana dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang bersifat individual.
Infrared (IR) merupakan modalitas fisioterapi yang sering digunakan untuk
penanganan nyeri pasca operasi. Penelitian ini fokus dalam pengembangan alat
bantu terapi inframerah yang di integrasikan dengan teknologi saat ini dengan
mengacu terhadap cara kerja fisioterapi infrared. Perancangan dilakukan
berdasarkan kebutuhan pengguna yang mengalami patah tulang tibia fibula dan
kebutuhan fisioterapis. Kriteria produk dihasilkan dari survei dan diskusi langsung
dengan pengguna. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada penelitian ini telah
dihasilkan alat bantu terapi inframerah yang dilengkapi dengan mekanisme LED
terapi inframerah sesuai kriteria pengguna patah tulang tibia fibula dan fisioterapis.
Collections
- Mechanical Engineering [580]