Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Melani Dwita
dc.date.accessioned2024-05-20T02:57:47Z
dc.date.available2024-05-20T02:57:47Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49352
dc.description.abstractLatar Belakang: Nyeri leher non spesifik merupakan nyeri leher yang tidak menyebar sampai anggota gerak atas, nyeri hanya berlokalisir pada leher dan area oksipital atau dasar tengkorak sampai bahu bagian belakang saja. Nyeri Leher merupakan penyebab utama kecacatan keempat, dengan tingkat prevalensi tahunan melebihi 30%. Penggunaan bantal sangat penting untuk kenyamanan dan meningkatkan kualitas tidur yang baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis, ketinggian, dan ukuran bantal mempengaruhi keselarasan tulang belakang leher, distribusi tekanan di daerah kranial, serta aktivitas otot leher dan bahu atau elektromiografi leher. Posisi tidur juga memegang peranan penting dalam kejadian nyeri leher non spesifik selain desain bantal yang tidak ideal. Dua posisi tidur yang paling nyaman di leher adalah miring dan terlentang. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh desain (jenis, ukuran, ketinggian) bantal dan posisi tidur terhadap intensitas nyeri leher non spesifik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mulai bulan Agustus 2023. Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dengan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan perhitungan menggunakan rumus Slovin. Total sampel yang memenuhi kriteria mencapai 229 responden. Keseluruhan sampel dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa variabel ketinggian bantal dan ukuran bantal secara signifikan terhadap kejadian nyeri leher memenuhi syarat dengan p value 0,037 dan 0,010. Selain ini penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa jenis bantal, ketinggian bantal, dan ukuran bantal terhadap intensitas nyeri leher memenuhi syarat dengan p value 0,011, 0,000 dan 0,000. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian nyeri leher adalah ketinggian bantal dan ukuran bantal. Kedua variabel tersebut memiliki hasil yang signifikan berpengaruh terhadap kejadian nyeri leher pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Selain itu, didapatkan juga bahwa variabel yang berpengaruh terhadap intensitas nyeri leher adalah jenis bantal, ketinggian bantal, dan ukuran bantal. Sedangkan faktor posisi tidur tidak berpengaruh terhadap kejadian nyeri leher maupun intensitas nyeri leher.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDesain Bantalen_US
dc.subjectPosisi Tiduren_US
dc.subjectNyeri Leheren_US
dc.titlePengaruh Desain Bantal dan Posisi Tidur Terhadap Intensitas Nyeri Leher Non Spesifik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20711168


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record