Pengaruh Desain Bantal dan Posisi Tidur Terhadap Intensitas Nyeri Leher Non Spesifik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
Latar Belakang: Nyeri leher non spesifik merupakan nyeri leher yang tidak
menyebar sampai anggota gerak atas, nyeri hanya berlokalisir pada leher dan area
oksipital atau dasar tengkorak sampai bahu bagian belakang saja. Nyeri Leher
merupakan penyebab utama kecacatan keempat, dengan tingkat prevalensi
tahunan melebihi 30%. Penggunaan bantal sangat penting untuk kenyamanan dan
meningkatkan kualitas tidur yang baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis,
ketinggian, dan ukuran bantal mempengaruhi keselarasan tulang belakang leher,
distribusi tekanan di daerah kranial, serta aktivitas otot leher dan bahu atau
elektromiografi leher. Posisi tidur juga memegang peranan penting dalam kejadian
nyeri leher non spesifik selain desain bantal yang tidak ideal. Dua posisi tidur yang
paling nyaman di leher adalah miring dan terlentang.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh desain (jenis, ukuran, ketinggian) bantal dan
posisi tidur terhadap intensitas nyeri leher non spesifik pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mulai bulan Agustus 2023.
Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia dengan pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling dan perhitungan menggunakan rumus Slovin. Total sampel yang
memenuhi kriteria mencapai 229 responden. Keseluruhan sampel dianalisis
secara univariat dan bivariate menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa variabel ketinggian bantal dan
ukuran bantal secara signifikan terhadap kejadian nyeri leher memenuhi syarat
dengan p value 0,037 dan 0,010. Selain ini penelitian ini juga mendapatkan hasil
bahwa jenis bantal, ketinggian bantal, dan ukuran bantal terhadap intensitas nyeri
leher memenuhi syarat dengan p value 0,011, 0,000 dan 0,000.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel yang
berpengaruh terhadap kejadian nyeri leher adalah ketinggian bantal dan ukuran
bantal. Kedua variabel tersebut memiliki hasil yang signifikan berpengaruh
terhadap kejadian nyeri leher pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia. Selain itu, didapatkan juga bahwa variabel yang berpengaruh
terhadap intensitas nyeri leher adalah jenis bantal, ketinggian bantal, dan ukuran
bantal. Sedangkan faktor posisi tidur tidak berpengaruh terhadap kejadian nyeri
leher maupun intensitas nyeri leher.
Collections
- Medical Education [2398]