Analisis Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Wilayah Hinterland di Kabupaten Tegal
Abstract
Wilayah atau daerah yang menjadi pusat pertumbuhan dapat menjadi kawasan yang
pertumbuhan dan pembangunan berkembang dangan pesat, semakin pesatnya pembangunan
tersebut dapat menyebabkan ketimpangan dan kesenjangan antar wilayah. Upayah untuk
mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pengembangan pusat pertumbuhan yang
menyebar sehingga pusat pertumbuhan yang baru dapat mengurai kesenjangan anatar wilayah
dan mendukung perkembangan wilayah sekitar. Kabupaten Tegal mengalami kesenjangan
pembangunan wilayah antar kecamatan dari segi ketersediaan sarana dan struktur
pertumbuhan ekonomi.Penelitian ini berjudul Analisis Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan
Wilayah Hinterlanddi Kabupaten Tegal bertujuan untuk mengidentifikasidan menentukan
kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan dan wilayah hinterland di Kabupaten
Tegal dan seberapa besar interaksi antara kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan dengan
kecamatan hinterland. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari BPS
Kabupaten Tegal. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan
menganalisis kecamatan-kecamatan yang dapat menjadi pusat pertumbuhan dan berpotensi
berdasarkan sarana sosial ekonomi dengan menggunakan analisi skalogram sertamenganalisis
seberapa besar interaksi antara kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan dengan
kecamatan hinterland dengan menggunakan analisis gravitasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan
alat analisis menunjukan bahwa terdapat 6 kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan pada
tahun 2019 yaitu Kecamatan Slawi, Kecamatan Margasari, Kecamatan Balapulang,
Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Adiwerna dan Kecamatan Kramat. Sedangkan pada tahun
2021 terdapat 7 kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan antara lain Kecamatan Slawi,
Kecamatan Adiwerna, Kecamatan Kramat, Kecamatan Margasari, Kecamatan Balapulang,
Kecamatan Lebaksiu dan Kecamatan Suradadi.
Collections
- Economics [2218]