Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Novita
dc.date.accessioned2024-05-15T04:18:26Z
dc.date.available2024-05-15T04:18:26Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49283
dc.description.abstractPondok pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta adalah wadah atau tempat bagi para santri dididik agar menjadi lebih baik. Tidak hanya membaca maupun menghafal Al-Qur’an saja, melainkan tata cara berkomunikasi juga sangat penting untuk ditanamkan dan diterapkan pada diri para santri untuk membentuk karakter cinta damai. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait pengembangan karakter cinta damai para santri tersebut, maka tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengkaji bagaimana model pengembangan karakter cinta damai di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta, menganalisis faktor penghambat dan pendukung apa saja dalam meningkatkan karakter cinta damai di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta, serta mengetahui hasil pengembangan karakter cinta damai santri di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis pendekatan yang dipakai yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang komprehensif dan akurat tentang situasi atau kelompok populasi tertentu. Karena informasi yang dikumpulkan hanya terdiri dari deskripsi fenomena yang diamati di lokasi penelitian yaitu Mengembangkan Karakter Cinta Damai Santri Studi Kasus di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:model pengembangan karakter cinta damai di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Yogyakarta. Pertama, pendidikan agama berbasis kitab kuning dan nilai-nilai akhlak menjadi fokus utama pembentukan karakter. Kedua, peran guru dan ustadz sangat penting dalam memberikan teladan kepada santri. Ketiga, lingkungan yang inklusif dan toleran turut mendukung pembentukan karakter cinta damai. Faktor pendukung meliputi pendidikan agama yang kuat, praktik saling menghormati, dan pembiasaan nilai- nilai kebersamaan. Namun, beberapa santri masih cenderung melanggar aturan pesantren. Meskipun demikian, pengembangan karakter cinta damai telah memberikan dampak positif yang signifikan, seperti kedisiplinan tinggi dalam pendidikan agama, perilaku dan akhlak yang baik, serta kemampuan mengatasi konflik dan berinteraksi positif dengan teman-teman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKarakter Cinta Damaien_US
dc.subjectSantrien_US
dc.subjectPondok Pesantrenen_US
dc.titleMengembangkan Karakter Cinta Damai Santri Studi Kasus di Pondok Pesantren Asy-syafi’iyah Yogyakartaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19422093


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record