Hubungan Antara Kadar HBA1C dengan Mikroalbuminuria, Kadar Ureum Kreatinin dan EGFR pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Turi Periode Januari – Desember 2022
Abstract
Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular saat ini masih terus menjadi penyebab
utama gangguan kesehatan dan kematian pada pasien dengan diabetes mellitus,
baik di Indonesia maupun dunia. Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic
yang ditandai dengan hiperglikemia yang berkaitan dengan kemampuan tubuh
dalam menghasilkan atau menggunakan insulin. Berdasarkan riskesdas 2018,
Yogyakarta merupakan provinsi ke 3 dengan kasus diabetes terbanyak di
Indonesia yaitu 3,1%. Pemeriksaan yang paling absah adalah HbA1c dengan
meliputi beberapa parameter yaitu microalbumin, ureum, dan kreatinin. DM Tipe 2
dikaitkan dengan kejadian diabetes nefropati sehingga pentingnya untuk skrining
kesehatan melalui pemeriksaan tersebut dan pemeriksaan mikroalbumin, ureum
dan kreatinin untuk deteksi disfungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan HbA1c dengan microalbumin, kadar ureum dan kreatinin
pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Turi periode januari-desember 2022.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional
dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi data rekam media di puskesmas Turi. Penelitian dilakukan selama bulan
Agustus 2023. Jumlah sampel penelitian sebanyak 80 orang. Analisis statistic
dinilai dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 pasien (84,4%) yang
memiliki kadar HbA1c yang meningkat diiringi dengan kadar albumin yang juga
meningkat sedangkan pada 16 pasien (45,7%) memiliki kadar HbA1c tidak
meningkat dengan albumin urin yang meningkat dan didapatkan p 0.000 sehingga
hal tersebut bermakna secara signifikan dan didapatkan nilai OR 6.446. Hasil
penelitian pada bagian ureum menunjukkan bahwa terdapat 11 pasien (24,4%)
yang memiliki kadar HbA1c yang meningkat diiringi dengan kadar ureum yang juga
meningkat sedangkan pada 2 pasien (5,7%) memiliki kadar HbA1c yang tidak
meningkat diiringi dengan kadar ureum meningkat dan didapatkan p 0.016
sehingga hal tersebut bermakna secara signifikan dan didapatkan nilai OR 5.338.
Hasil penelitian hubungan HbA1c dengan kreatinin menunjukkan bahwa terdapat
10 pasien (22,2%) yang memiliki kadar HbA1c meningkat diiringi dengan kadar
kreatinin yang juga meningkat sedangkan pada 1 pasien (2,9%) memiliki kadar
HbA1c yang tidak meningkat dengan kreatinin yang meningkat dan didapatkan p
0.024 sehingga menunjukkan bahwa bermakna secara signifikan dan didapatkan
nilai OR 9.714. Hasil penelitian hubungan HbA1c dengan eGFR tidak bermakna
signifikan dengan p-value 0,875.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan microalbumin,
ureum, dan kreatinin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Turi
periode Januari – Desember 2022
Collections
- Medical Education [2355]