Show simple item record

dc.contributor.authorSuherman, Liya Zakiyyatul Muna
dc.date.accessioned2024-05-11T04:16:00Z
dc.date.available2024-05-11T04:16:00Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49079
dc.description.abstractDalam pekerjaan konstruksi, tanah memiliki peran untuk menerima dan menopang beban yang ada di atasnya. Diperlukan tanah dengan daya dukung yang baik untuk memenuhi peran tersebut. Tanah lempung memiliki sifat tanah yang kurang baik, seperti daya dukung rendah dan potensi kembang susut yang tinggi. Dengan sifat kembang susut yang tinggi, tanah akan mengalami pengembangan dan menjadi lunak saat kadar air meningkat. Sebaliknya, pada keadaan kering tanah akan menjadi sangat keras. Untuk menggunakan tanah lempung sebagai dasar konstuksi, perlu dilakukan usaha perbaikan dengan cara stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan klasifikasi tanah serta pengaruh penambahan variasi abu sekam padi dan matos terhadap nilai CBR dan potensi pengembangan (swelling) pada tanah yang berasal dari daerah Setran, Sumber Arum, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini terdiri atas pengujian sifat fisik tanah, pengujian CBR pada kondisi unsoaked dan soaked, dan swelling. Pengujian CBR menggunakan variasi bahan tambah 3%, 6%, dan 9% abu sekam padi serta 4% matos. Pengujian CBR Unsoaked dilakukan pada benda uji dengan masa pemeraman 1, 7, dan 10 hari. Sedangkan CBR Soaked melalui masa pemeraman selama 10 hari dan masa perendaman 4 hari. Selama masa perendaman, dilakukan pengujian swelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi AASHTO dan USCS, klasifikasi tanah adalah kelompok A-7-5 dan OH. Tanah lempung dengan sifat sedang hingga buruk serta tanah organik dengan plastisitas sedang hinnga tinggi. Pengujian sifat fisik tanah menunjukkan bahwa tanah memiliki nilai kadar air sebesar 41,148%, berat volume sebesar 2,267%, berat jenis sebesar 2,501. Pada pengujian batas konsistensi, nilai batas cair sebesar 52,875%, batas plastis sebesar 38,396%, batas susut sebesar 27,829%, dan indeks plastisitas sebesar 14,441%. Pada sampel tanah asli, nilai CBR unsoaked sebesar 5,792% dan nilai CBR soaked sebesar 1,761%. Berdasarkan pengujian CBR Unsoaked, penambahan 9% abu sekam padi dengan masa pemeraman 10 hari memiliki nilai 20,294%, sedangkan pada 10 hari pemeraman dengan campuran 9% abu sekam padi dan 4% matos diperoleh nilai tertinggi sebesar 25,020%. Sementara pada CBR Soaked, nilai tertinggi diperoleh pada campuran 9% abu sekam padi dan 4% matos, yaitu sebesar 2,919%. Pada pengujian swelling, nilai swelling tanah asli diperoleh sebesar 3,259%. Penambahan 9% abu sekam padi dan 4% matos menyebabkan penurunan nilai swelling menjadi 1,184%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStabilisasien_US
dc.subjectTanah Lempungen_US
dc.subjectSwellingen_US
dc.subjectCBRen_US
dc.subjectAbu Sekam Padien_US
dc.subjectMatosen_US
dc.titlePengaruh Penambahan Abu Sekam Padi dan Matos Terhadap Nilai CBR dan Swelling Tanah Lempungen_US
dc.title.alternativeThe Effects Of Adding Rice Husk Ash And Matos To The CBR Value and Swelling of Clayen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17511227


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record