Analisis Penyebab Ketidakstabilan Konflik Semenanjung Korea Pasca Deklarasi Panmunjom Tahun 2018-2023
Abstract
Semenanjung Korea merupakan sebuah wilayah strategis di kawasan Asia Timur
yang terbagi menjadi dua bagian pasca terjadinya Perang Korea, tahun 1950 silam.
Korea Selatan dan Korea Utara seringkali terlibat tensi ketegangan kawasan yang
tidak stabil akibat dari berbagai faktor yang melatarbelakangi. Berbagai kebijakan
reunifikasi telah diupayakan sebagai bentuk dukungan realisasi rezim perdamaian
abadi Semenanjung Korea. Salah satunya dengan penandatanganan perjanjian
perdamaian Deklarasi Panmunjom pada tahun 2018. Akan tetapi, peran eksistensi
Deklarasi Panmunjom belum optimal dalam mereda tensi ketegangan Semenanjung
Korea. Terbukti hingga kini perpecahan dan ketidakstabilan konflik masih kental
menggambarkan situasi dua Korea. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis mencari
jawaban atas rumusan masalah yang ada yaitu, mengapa konflik Semenanjung
Korea masih dihadapkan pada ketidakstabilan pasca Deklarasi Panmunjom tahun
2018-2023. Ketika menjawab rumusan masalah penulis akan menggunakan pisau
teori Regional Security Complex milik Buzan, dkk. Secara garis besar, alasan
penyebab ketidakstabilan konflik pasca Deklarasi Panmunjom mencakup faktor-
faktor kompleks yang melibatkan kepentingan politik, ideologi dan geopolitik.
Collections
- International Relations [578]